Artikel Terkait:
TEKNIK PEMBIBITAN DALAM BUDIDAYA TANAMAN SALAKPEMELIHARAAN TANAMAN BUDIDAYA TANAMAN SALAKMENGENAL TANAMAN SALAK SEBUAH PELUANG USAHAHAMA, PENYAKIT DAN SERANGAN GULMA DALAM BUDIDAYA TANAMAN SALAKPENGOLAHAN LAHAN DAN TEKNIK PENANAMAN BUDIDAYA SALAK
Tampilkan postingan dengan label TANAMAN. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label TANAMAN. Tampilkan semua postingan
Jumat, 07 Oktober 2011
SYARAT PERTUMBUHAN BUDIDAYA TANAMAN SALAK
Salak ditemukan tumbuh liar di alam di Jawa bagian barat daya dan Sumatra bagian selatan. Akan tetapi asal-usul salak yang pasti belum diketahui. Salak dibudidayakan di Thailand, Malaysia dan Indonesia, ke timur sampai Maluku. Salak juga telah diintroduksi ke Filipina, Papua Nugini, Queensland dan juga Fiji.Sebagian ahli menganggap salak yang tumbuh di Sumatra bagian utara berasal dari jenis yang berbeda, yakni S. sumatrana Becc. S. zalacca sendiri dibedakan lagi atas dua varietas botani, yakni var. zalacca dari Jawa dan var. amboinensis (Becc.) Mogea dari Bali dan AmbonSentra penanaman Tanaman salak di Indonesia banyak terdapat di DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, D.I. Yogyakarta, Jawa Timur, Sumatera Utara, Sulawesi Utara, Sulawesi Selatan, Maluku, Bali, NTB dan Kalimantan Barat.Untuk kepentingan budi daya, penanaman tanaman salak ini memerlukan kondisi khusus untuk menunjang pertumbuhan tanaman secara optimal yang dikenal dengan istilah Syarat Tumbuh. Adapun Syarat tumbuh budi daya tanaman salak yang diperlukan adalah sebagai berikut :Suhu yang paling baik antara 20-30CC. Salak membutuhkan kelembaban tinggi, tetapi tidak tahan genangan air Tanaman salak sesuai bila ditanam di daerah berzona iklim Aa bcd, Babc dan Cbc. A berarti jumlah bulan basah tinggi (11-12 bulan/tahun), B: 8-10 bulan/tahun dan C : 5-7 bulan/tahun.Salak akan tumbuh dengan baik di daerah dengan curah hujan rata-rata per tahun 200-400 mm/bulan. Curah hujan rata-rata bulanan lebih dari 100 mm sudah tergolong dalam bulan basah. Berarti salak membutuhkan tingkat kebasahan atau kelembaban yang tinggi.Tanaman salak tidak tahan terhadap sinar matahari penuh (100%), tetapi cukup 50-70%, karena itu diperlukan adanya tanaman peneduh..Tanaman salak menyukai tanah yang subur, gembur dan lembab.Derajat keasaman tanah (pH) yang cocok untuk budidaya salak adalah 4,5 – 7,5. Kebun salak tidak tahan dengan genangan air. Untuk pertumbuhannya membutuhkan kelembaban tinggi.Budidaya Tanaman salak (17), pertumbuhan salak (3), tinggi tempat salak (2), syarat tumbuh salak (2), ssrat tumbuh tanaman salak (1), syarat hidup tanaman salak (1), syarat ketinggian tanaman (1), syarat pertumbuhan tanaman (1), tanaman salak cocok didaerah mana (1), salak di maluku (1), pohon salak tumbuh berapa tahun (1), ketinggian tempat untuk tumbuh salak (1), Ketinggian tempat salak (1), ketinggian tanaman salak (1), fase pertumbuhan salak (1), budidaya namgka salak (1), asal usul tanaman salak (1), apakah salak bali membutuhkan curah hujan yang tinggi? (1)
Label:
BUDIDAYA,
PERTUMBUHAN,
SALAK,
SYARAT,
TANAMAN
Kamis, 06 Oktober 2011
TEKNIK PEMBIBITAN DALAM BUDIDAYA TANAMAN SALAK
Salah satu faktor yang perlu diperhatikan dalam mengusahakan tanaman salak adalah penggunaan bibit unggul dan bermutu. Tanaman salak merupakan tanaman tahunan, karena itu kesalahan dalam pemakaian bibit akan berakibat buruk dalam pengusahaannya, walaupun diberi perlakuan kultur teknis yang baik tidak akan memberikan hasil yang diinginkan, sehingga modal yang dikeluarkan tidak akan kembali karena adanya kerugian dalam usaha tani. Untuk menghindari masalah tersebut, perlu dilakukan cara pembibitan salak yang baik. Pembibitan salak dapat berasal dari biji (generatif) atau dari anakan (vegetatif).Pembibitan secara generatif adalah pembibitan dengan menggunakan biji yang baik diperoleh dari pohon induk yang mempunyai sifat-sifat baik, yaitu: cepat berbuah, berbuah sepanjang tahun, hasil buah banyak dan seragam, pertumbuhan tanaman baik, tahan terhadap serangan hama dan penyakit serta pengaruh lingkungan yang kurang menguntungkan.a) dapat dikerjakan dengan mudah dan murahb) diperoleh bibit yang banyakc) tanaman yang dihasilkan tumbuh lebih sehat dan hidup lebih lamad) untuk transportasi biji dan penyimpanan benih lebih mudahe) tanaman yang dihasilkan mempunyai perakaran kuat sehingga tahan rebah dan kekeringanf) memungkinkan diadakan perbaikan sifat dalam bentuk persilangan.a) kualitas buah yang dihasilkan tidak persis sama dengan pohon induk karena mungkin terjadi penyerbukan silangb) agak sulit diketahui apakah bibit yang dihasilkan jantan atau betina.Untuk mendapatkan bibit yang baik harus dilakukan seleksi terhadap biji yang akan dijadikan benih. Syarat-syarat biji yang akan dijadikan benih :Biji berasal dari pohon induk yang memenuhi syarat.Buah yang akan diambil bijinya harus di petik pada waktu cukup umur.Mempunyai daya tumbuh minimal 85 %.Besar ukuran biji seragam dan tidak cacat.Biji sehat tidak terserang hama dan penyakit.Benih murni dan tidak tercampur dengan kotoran lain.Bibit tanaman salak dapat diambil dari biji salak ataupun dari anakan tanaman salak. Metode penyiapan bibit tanaman salak antara lain :Bibit dari Biji:Biji salak dibersihkan dari sisa-sisa daging buah yang masih melekat.Rendam dalam air bersih selama 24 jam, kemudian dicuci.Bibit dari Anakan:Pilih anakan yang baik dan berasal dari induk yang baikSiapkan potongan bambu, kemudian diisi dengan media tanahTeknik/metode penyemaian bibit tanaman salak dalam budidaya tanaman salak adalah : Bibit dari Biji:Biji salak yang telah direndam dan dicuci, masukkan kedalam kantong plastik yang sudah dilubangi (karung goni basah), lalu diletakkan di tempat teduh dan lembab sampai kecambah berumur 20-30 hariSatu bulan kemudian diberi pupuk Urea, TSP dan KCl, masing-masing 5 gram, tiap 2-3 minggu sekaliAgar kelembabannya terjaga, lakukan penyiraman setiap hariBibit dari Anakan dengan pesemaian bak kayu:Buat bak kayu dengan ukuran tinggi 25 cm, lebar dan panjang disesuaikan dengan kebutuhanDiisi dengan tanah subur dan gembur setebal 15-20 cmDiatas tanah diiisi pasir setebal 5-10 cmArah pesemaian Utara Selatan dan diberi naungan menghadap ke TimurBenih direndam dalam larutan hormon seperti Atonik selama 1 jam, konsentrasi larutan 0,01-0,02 cc/liter airTanam biji pada bak pesemaian dengan jarak 10 x 10 cmArah biji dibenamkan dengan posisi tegak, miring/rebah dengan mata tunas berada dibawah.Untuk pembibitan dari biji, media pembibitan adalah polybag dengan ukuran 20 x 25 cm yang diisi dengan tanah campur pupuk kandang dengan perbandingan 2:1.Setelah bibit atau kecambah berumur 20-30 hari baru bibit dipindahkan ke polibag.Pembibitan dengan sistem anakan, bambu diletakkan tepat di bawah anakan salak, kemudian disiram setiap hari. Setelah 1 bulan akar telah tumbuh dan anakan dipisahkan dari induknya, kemudian ditanam dalam polybag. Pupuk Urea, TSP, KCl diberikan 1 bulan sekali sebanyak 1 sendok teh.Untuk bibit dari biji, setelah bibit salak berumur 4 bulan baru dipindahkan ke lahan pertanian. Untuk persemaian dari anakan, setelah 6 bulan bibit baru bisa dipindahkan ke lapangan.masalah perkebunan salak (5), pembibitan tanaman salak (4), pohon salak (3), cara perbanyakan bibit salak (3), Syarat biji yang akan dijadikan benih (3), bertanam salak (3), CARA PEMBIBITAN BIJI (2), metode peluang usaha tanaman (2), cara budidaya pohon salak (2), pembibitan biji salak (1), pembibitan generatif (1), pembibitan pada tanaman (1), mengapa pembibitan tanaman dengan cara bibit biji? (1), pembudidayaan pohon salak (1), pengaruh lingkungan yang kurang bersih terhadap tanaman (1), persyaratan biji yang akan di benih (1), tehnik pembibitan budidaya tanaman teh (1), tehnik pemmbibitan tanaman dengan biji (1), TEKNIK PEMBIBITAN DALAM BUDIDAYA TANAMAN SALAK (1), artikel pembiakan vegetatif tanaman tahunan (1), makalah pengolahan benih dan penyimpanan benih salak (1), macam macam biji yang akan dijadikan benih (1), bagaimana cara pembibitan salak yang baik (1), benih salak (1), bibit salak unggul (1), biji dan buah (1), CARA PEMBIBITAN PADA TANAMAN (1), cara pembibitan tanaman berbiji (1), cara pembibitan yang baik (1), cara pembibitan#sclient=psy (1), faktor yang harus diperhatikan dalam pembibitan tanaman (1), fase pertumbuhan salak dari biji (1), generatif pada salak (1), kekurangan pembibitan secara generatif (1), kultur salak (1), macam macam biji yang akan di jadikan benih (1), teknik pembibitan tanaman dengan cara biji (1)
Artikel Terkait:
PENGOLAHAN LAHAN DAN TEKNIK PENANAMAN BUDIDAYA SALAKPEMELIHARAAN TANAMAN BUDIDAYA TANAMAN SALAKSYARAT PERTUMBUHAN BUDIDAYA TANAMAN SALAKHAMA, PENYAKIT DAN SERANGAN GULMA DALAM BUDIDAYA TANAMAN SALAKTeknis Budidaya Nenas/Nanas : Pembibitan dan Perbanyakan TanamanPEMELIHARAAN TANAMAN BUDIDAYA TANAMAN SALAK
Setelah selesai ditanam, tanaman salak perlu dipelihara dengan benar dan teratur sehingga diperoleh produksi kebin yang baik dan produktif. Pemeliharaan ini dilakukan sampai berakhirnya masa produksi tanaman salak.Untuk memperoleh buah yang berukuran besar, maka bila tandan sudah mulai rapat perlu dilakukan penjarangan. Biasanya penjarangan dilakukan pada bulan ke 4 atau ke 5.Penyulaman dilakukan pada tanaman muda atau yang baru ditanam, tetapi mati atau pertumbuhannya kurang bagus atau kerdil, atau misalnya terlalu banyak tanaman betinanya. Untuk keperluan penyulaman kita perlu tanaman cadangan (biasanya perlu disediakan 10%) dari jumlah keseluruhan, yang seumur dengan tanaman lainnya. Awal musim hujan sangat tepat untuk melakukan penyulaman. Tanaman cadangan dipindahkan dengan cara putaran, yaitu mengikutsertakan sebagian tanah yang menutupi daerah perakarannya. Sewaktu membongkar tanaman, bagian pangkal serta tanahnya kita bungkus dengan plastik agar akar-akar di bagian dalam terlindung dari kerusakan, dilakukan dengan hati-hati.Penyiangan adalah membuang dan membersihkan rumput-rumput atau tanaman pengganggu lainnya yang tumbuh di kebun salak. Tanaman pengganggu yang lazim di sebut gulma ini bila tidak diberantas akan menjadi pesaing bagi tanaman salak dalam memperebutkan unsur hara dan air.Penyiangan pertama dilakukan pada saat tanaman berumur 2 bulan setelah bibit ditanam, penyiangan berikutnya dilakukan tiap 3 bulan sekali sampai tanaman berumur setahun. Setelah itu penyiangan cukup dilakukan setiap 6 bulan sekali atau 2 kali dalam satu tahun, dilakukan pada awal dan akhir musim penghujan.Sambil melakukan penyiangan, dilakukan pula penggemburan dan pembumbunan tanah ke pokok tanaman salak. Hal ini dilakukan untuk menghemat ongkos kerja juga untuk efisiensi perawatan. Tanah yang digemburkan dicangkul membentuk gundukan atau bumbunan yang berfungsi untuk menguatkan akar dan batang tanaman salak pada tempatnya. Bumbunan jangan sampai merusak parit yang ada.Daun-daun yang sudah tua dan tidak bermanfaat harus dipangkas. Juga daun yang terlalu rimbun atau rusak diserang hama. Tunas-tunas yang terlalu banyak harus dijarangkan, terutama mendekati saat-saat tanaman berbuah (perempelan). Dengan pemangkasan, rumpun tanaman salak tidak terlalu rimbun sehingga kebun yang lembab serta pengap akibat sirkulasi udara yang kurang lancar diperbaiki. Pemangkasan juga membantu penyebaran makanan agar tidak hanya ke daun atau bagian vegetatif saja, melainkan juga ke bunga, buah atau bagian generatif secara seimbang.Pemangkasan dilakukan setiap 2 bulan sekali, tetapi pada saat mendekati masa berbunga atau berbuah pemangkasan kita lakukan lebih sering, yaitu 1 bulan 1 kali.Apabila dalam rumpun salak terdapat beberapa anakan, lakukanlah pengurangan anakan menjelang tanaman berbuah. Satu rumpun salak cukup kita sisakan 1 atau 2 anakan. Jumlah anakan maksimal 3-4 buah pada 1 rumpun. Bila lebih dari itu anakan akan mengganggu produktivitas tanaman.Pemangkasan daun salak sebaiknya sampai pada pangkal pelepahnya. Jangan hanya memotong setengah atau sebagian daun, sebab bagian yang disisakan sebenarnya sudah tidak ada gunanya bagi tanaman.Pemangkasan pada saat lewat panen harus tetap dilakukan. Alat pangkas sebaiknya menggunakan golok atau gergaji yang tajam. Pemangkasan yang dilaksanakan pada waktu dan cara yang tepat akan membantu tanaman tumbuh baik dan optimal.Semua bahan yang diberikan pada tanaman dengan tujuan memberi tambahan unsur hara untuk memperbaiki pertumbuhan dan produksi tanaman disebut pupuk. Ada pupuk yang diberikan melalui daerah perakaran tanaman (pupuk akar). Pupuk yang diberikan dengan cara penyemprotan lewat daun tanaman (pupuk daun). Jenis pupuk ada 2 macam: pupuk organik dan anorganik. Pupuk organik adalah pupuk kandang, pupuk hijau, kompos, abu tanaman, tepung darah dan sebagainya. Pupuk anorganik adalah: Ure, TSP, Kcl, ZA, NPK Hidrasil, Gandasil, Super Fosfat, Bay folan, Green Zit, dan sebagainya. Pupuk organik yang sering diberikan ke tanaman salak adalah pupuk kandang.Pemberian pupuk berdasarkan Umur tanaman salak :0-12 bulan (1 x sebulan): Pupuk kandang 1000, Urea 5 gram, TSP 5 gram, KCl 5 gram.12-24 bulan (1 x 2 bulan): Urea 10 gram, TSP 10 gram, KCl 10 gram.24-36 bulan (1 x 3 bulan): Urea 15 gram, TSP 15 gram, KCl 15 gram.36–dst (1 x 6 bulan): Urea 20 gram, TSP 20 gram, KCl 20 gram.Air hujan adalah siraman alami bagi tanaman, tetapi sulit untuk mengatur air hujan agar sesuai dengan yang dibutuhkan tanaman. Air hujan sebagian besar akan hilang lewat penguapan, perkolasi dan aliran permukaan. Sebagian kecil saja yang tertahan di daerah perakaran, air yang tersisa ini sering tidak memenuhi kebutuhan tanaman. Dalam budidaya salak, selama pertumbuhan, kebutuhan akan air harus tercukupi, untuk itu kita perlu memberi air dengan waktu, cara dan jumlah yang sesuai.Setelah ditanam di kebun kita buatkan penopang dari bambu atau kayu untuk menjaga agar tanaman tidak roboh.pembudidayaan tanaman salak (6), tanaman salak (6), cara merawat tanaman salak (3), budidaya-tanaman-salak (3), makalah budidaya tanmana salak (2), materi tentang penyiangan pada tanaman (2), sistem produksi tanaman salak (1), tanaman sdalak (1), penyiangan tanaman dilakukan untuk (1), tujuan pengurangan daun pada pohon yang akan ditanam (1), penjarangan pada tanaman (1), pemeliharaan kebun salak (1), prospek budidaya tanaman salak (1), pembumbunan tanaman SAWO (1), akar pada salak (1), makalah tanaman salak (1), kapan pemangkasan tanaman salak dilakukan (1), cara merawat salak yg bagus (1), cara memelihara kebun salak (1), budi daya tanaman salak (1), batang tanaman salak (1), awal musim hujan 2011 (1), tujuan pengurangan daun pada tumbuhan yang ditanam (1)
Artikel Terkait:
METODE PEMELIHARAAN TANAMAN BUDIDAYA MANGGISSYARAT PERTUMBUHAN BUDIDAYA TANAMAN SALAKTEKNIK PEMBIBITAN DALAM BUDIDAYA TANAMAN SALAKPEMELIHARAAN TANAMAN DALAM BUDIDAYA SAWOHAMA, PENYAKIT DAN SERANGAN GULMA DALAM BUDIDAYA TANAMAN SALAKMENGENAL TANAMAN SALAK SEBUAH PELUANG USAHA
Sebagai tanaman asli Indonesia salak mempunyai masa depan yang cerah untuk dikembangkan baik untuk memenuhi pasaran lokal ataupun pasaran luar negeri.Buah Salak (Salacca Edulis) merupakan salah satu buah tropis yang banyak diminati oleh orang Jepang, Amerika, dan Eropa. Buah ini memiliki kandungan gizi yang cukup tinggi dan dapat dikonsumsi sebagai buah segar maupun diolah sebagai manisan. Daging buah ini mengandung kalsium, tanin, saponin, dan flavonoida. Daerah asal nya tidak jelas, tetapi diduga dari Thailand, Malaysia dan Indonesia. Ada pula yang mengatakan bahwa tanaman salak (Salacca edulis) berasal dari Pulau Jawa. Pada masa penjajahan biji-biji salak dibawa oleh para saudagar hingga menyebar ke seluruh Indonesia, bahkan sampai ke Filipina, Malaysia, Brunei dan Muangthai. Banyak varietas salak yang bisa tumbuh di Indonesi. Ada yang masih muda sudah terasa manis, Varietas unggul yang telah dilepas oleh pemerintah untuk dikembangkan ialah: salak pondoh, swaru, nglumut, enrekang, gula batu (Bali), dan lain-lain. Sebenarnya jenis salak yang ada di Indonesia ada 3 perbedaan yang menyolok, yakni: Salak Jawa Salacca zalacca (Gaertner) Voss yang berbiji 2-3 butir,Salak Bali Slacca amboinensis (Becc) Mogea yang berbiji 1- 2 butir, dan Salak Padang Sidempuan Salacca sumatrana (Becc) yang berdaging merah. Jenis salak itu mempunyai nilai komersial yang tinggiBerdasarkan kultivarnya, di Indonesia orang mengenal antara 20 sampai 30 jenis di bawah spesies. Beberapa yang terkenal di antaranya adalah salak Sidimpuan dari Sumatera Utara, salak Condet dari Jakarta, salak pondoh dari Yogyakarta dan salak Bali. Salak condet merupakan flora propinsi DKI Jakarta.Selain jenis tanaman salak yang dibudidayakan, di dunia ini dikenal jenis salak liar, seperti Salacca dransfieldiana JP Mo-gea; S. magnifera JP Mogea; S. minuta; S. multiflora dan S. romosiana. Selain salak liar itu, masih dikenal salak liar lainnya seperti Salacca rumphili Wallich ex. Blume yang juga disebut S. wallichiana, C. Martus yang disebut rakum/kumbar (populer di Thailand) sebagai pembuat masam segar pada masakan. Kumbar ini tidak berduri, bunganya berumah 2 (dioeciious). Salak termasuk famili: Palmae (palem-paleman), monokotil, daun-daunnya panjang dengan urat utama kuat seperti pada kelapa yang disebut lidi. Seluruh bagian daunnya berduri tajam Batangnya pendek, lamakelamaan meninggi sampai 3 m atau lebih, akhirnya roboh tidak mampu membawa beban mahkota daun terlalu berat (tidak sebanding dengan batangnya yang kecil).BERIKUT BEBERAPA MACAM MANFAAT YANG DAPAT DIAMBIL DARI TANAMAN SALAK, YAKNI :Salak terutama ditanam untuk dimanfaatkan buahnya, yang populer sebagai buah meja. Seiring dengan perkembangan inovasi pengolahan makanan, bermunculan cara pengolahan buah salak ini. Selain dimakan segar, salak juga biasa dibuat manisan, asinan, dikalengkan, atau diolah sebagai keripik salak. Untuk jenis manisan, beberapa pengrajin menglah salak ini beserta kulitnya, tanpa dikupas. Salak yang muda digunakan untuk bahan rujak. Umbut salak pun dapat dimakan.Helai-helai anak daun dan kulit tangkai daunnya dapat digunakan sebagai bahan anyaman, meski tentunya sesudah duri-durinya dihilangkan lebih dahulu. Karena duri-durinya hampir tak tertembus, rumpun salak kerap ditanam sebagai pagar. Demikian pula, potongan-potongan tangkai daunnya yang telah mengering pun kerap digunakan untuk mempersenjatai pagar, atau untuk melindungi pohon yang tengah berbuah dari pencuri.Untuk pengobatan seperti untuk menghentikan diare, jadi bila kebanyakan makan salak akan menyebabkan kesulitan membuang air besar dalam kadar menengah. kadang kulit salak juga di gunakan dalam traditional china medicine/jamu sebagai bahan obat.Tanaman salak merupakan salah satu tanaman buah yang disukai dan mempunyai prospek baik untuk di kembangkan sebagai sebuah peluang usaha.jenis-jenis salak (3), wirausaha salak merah (2), prospek budidaya salak (1), salak termasuk tumbuhan monokotil (1), tanaman salak untuk obat (1), tanaman salak yogyakarta (1), tinggi tanaman salak (1), usaha dari kulit salak (1), usaha salak jakarta (1), potensi bisnis salak (1), peluang usaha padang sidempuan (1), pasaran buah salak (1), makalah budidaya salak pondoh (1), jenis-jenis salak bali (1), jenis salak untuk manisan (1), jenis salak (1), jamu kulit salak (1), dodol salak padang sidempuan (1), buah salak bagian yang dimanfaatkan (1), artikel pengolahan biji salak (1)
Artikel Terkait:
Mengenal Apel Sebagai Sebuah Peluang UsahaJenis Tanaman NangkaMemulai Bisnis , Sebuah IlustrasiPeluang Agrobisnis NangkaPemeliharaan Tanaman Menghasilkan (TM) dalam Usaha Budidaya Tanaman KopiSelasa, 04 Oktober 2011
PEMANENAN DAN PASCAPANEN BUDIDAYA TANAMAN SALAK
Mutu buah salak yang baik diperoleh bila pemanenan dilakukan pada tingkat kemasakan yang baik. Buah salak yang belum masak, bila dipungut akan terasa sepet dan tidak manis. Maka pemanenan dilakukan dengancara petik pilih, disinilah letak kesukarannya. Jadi kita harus benar-benar tahu buah salak yang sudah tua tetapi belum masak.Buah salak dapat dipanen setelah matang benar di pohon, biasanya berumur 6 bulan setelah bunga mekar (anthesis). Hal ditandai oleh sisik yang telah jarang, warna kulit buah merah kehitaman atau kuning tua, dan bulu-bulunya telah hilang. Ujung kulit buah (bagian buah yang meruncing) terasa lunak bila ditekan. Tanda buah yang sudah tua, menurut sumber lain adalah: warnanya mengkilat (klimis), bila dipetik mudah terlepas dari tangkai buah dan beraroma salak.Cara memanen: karena buah salak masaknya tidak serempak, maka dilakukan petik pilih. Yang perlu diperhatikan dalam pemetikan apakah buah salak tersebut akan disimpan lama atau segera dimakan. Bila akan disimpan lama pemetikan dilakukan pada saat buah salak tua (Jawa: gemadung), jadi jangan terlalu tua dipohon. Buah salak yang masir tidak tahan lama disimpan. Pemanenan buah dilakukan dengan cara memotong tangkai tandannya.Tanaman salak dalam masa panennya terdapat 4 musim:Panen raya pada bulan Nopember, Desember dan JanuariPanen sedang pada bulan Mei, Juni dan JuliPanen kecil pada bulan-bulan Pebruari, Maret dan April.Masa kosong/istirahat pada bulan-bulan Agustus, September dan Oktober. Bila pada bulan-bulan ini ada buah salak maka dinamakan buah slandren. Menurut sumber lain panen besar buah salak adalah antara bulan Oktober – Januari.Dalam budidaya tanaman salak, hasil yang dapat dicapai dalam satu musim tanam adalah 15 ton per hektar.Seperti buah-buahan lainnya, buah salak mudah rusak dan tidak tahan lama. Kerusakan ditandai dengan bau busuk dan daging buah menjadi lembek serta berwarna kecoklat-coklatan. Setelah dipetik buah salak masih meneruskan proses hidupnya berupa proses fisiologi (perubahan warna, pernafasan, proses biokimia dan perombakan fungsional dengan adanya pembusukan oleh jasad renik). Sehingga buah salak tidak dapat disimpan lama dalam keadaan segar, maka diperlukan penanganan pascapanen.Gudang pengumpulan berfungsi sebagai tempat penerima buah salak yang berasal dari petani atau kebun. Dalam gudang pengumpulan ini dilakukan: sortasi, grading dan pengemasan.Sortasi/pemilihan bertujuan untuk memilih buah yang baik, tidak cacat, dan layak ekspor. uga bertujuan untuk membersihkan buah-buah dari berbagai bahan yang tidak berguna seperti tangkai, ranting dan kotoran. Bahan-bahan tersebut dipotong dengan pisau, sabit, gunting pangkas tajam tidak berkarat sehinga tidak menimbulkan kerusakan pada buah.Grading/penggolongan bertujuan untuk:mendapat hasil buah yang seragam (ukuran dan kualitas)mempermudah penyusunan dalam wadah/peti/alat kemasmendapatkan harga yang lebih tinggi d).merangsang minat untuk membeli e).agar perhitungannya lebih mudahuntuk menaksir pendapatan sementara.Penggolongan ini dapat berdasarkan pada : berat, besar, bentuk, rupa, warna, corak, bebas dari penyakit dan ada tidaknya cacat/luka. Semua itu dimasukkan kedalam kelas dan golongan sendiri-sendiri:Salak mutu AA (betul-betul super, kekuningan, 1 kg= 12 buah)Salak mutu AB (tidak terlalu besar, tidak terlalu kecil, dan sehat)Salak mutu C (untuk manisan, 1 kg = 25 – 30 buah)Salak mutu BS (busuk atau 1/2 pecah), tidak dijual.Tujuan pengemasan adalah untuk melindungi buah salak dari kerusakan, mempermudah dalam penyusunan, baik dalam pengangkutan maupun dalam gudang penyimpanan dan untuk mempermudah perhitungan. Ada pengemasan untuk buah segar dan untuk manisan salak.Pengemasan untuk buah segar:harus kuat, agar buah salak terlindung tekanan dari luar c).dapat diangkut dengan mudahukuran pengemas harus disesuaikan dengan jumlah buah.Pengemasan untuk manisan salak: dikemas dalam kaleng yang ditutup rapat yang telah dipastursasi sehingga semua mikroba seperti jamur, ragi, bakteri dan enzim dapat mati dan tidak akan menimbulkan proses pembusukan. Untuk manisan yang dikeringkan, umumnya dikemas dalam plastik.Pengangkutan merupakan mata rantai penting dalam penanganan, penyimpanan dan distribusi buah-buahan.Syarat-syarat pengangkutan untuk buah-buahan:Pengangkutan harus dilakukan dengan cepat dan tepat.Pengemasan dan kondisi pengangkutan yang tepat untuk menjamin terjaganya mutu yang tinggi.Harapan adanya keuntungan yang cukup dengan menggunakan fasilitas pengangkutan yang memadai.panen dan pascapanen pada pembibitan salak (2), cara menanam salak (2), cara menanam salak an pemanenan (2), pembudidayaan buah salak (2), musim salak bilan (2), penanganan pasca panen buah SALAK (2), pascapanen tanaman salak (1), Pemanenan salak (1), penanganan buah salak pasca panen (1), penanganan sebelum panen buah salak (1), penyimpanan dodol Salak setelah dikemas (1), proses panen salak (1), respirasi buah salak setelah dipetik (1), Sortasi Dan Penggolongan buah salak (1), tanda panen buah sirsak (1), tumbuhan salak (1), pasca panen salak (1), pasca panen pada tanaman buah-buahan (1), cara bertanam yang baik pada bulan september dan oktober (1), cara menanam pohon salak (1), cara panen buah salak (1), ciri - ciri pohon salak (1), Ciri ciri tumbuhan salak (1), ciri pohon salak (1), kerusakan pada buah salak pasca panen (1), masa panen pohon salak (1), Masa panen Tumbuhan Salak (1), panen buah salak (1), panen dan pascapanen khususnya pembibitan salak (1), Artikel manfaat buah salak (1), umur panen buah salak (1)
Artikel Terkait:
PEMANENAN DAN PASCAPANEN BUDIDAYA JAMBU METEPEMANENAN DAN PASCAPANEN BUDIDAYA SAWOSYARAT PERTUMBUHAN BUDIDAYA TANAMAN SALAKPemanenan Dan Pascapanen Budidaya ApelPEMELIHARAAN TANAMAN BUDIDAYA TANAMAN SALAK
Label:
BUDIDAYA,
PASCAPANEN,
PEMANENAN,
SALAK,
TANAMAN
Jumat, 30 September 2011
HAMA, PENYAKIT DAN SERANGAN GULMA DALAM BUDIDAYA TANAMAN SALAK
Jenis hama yang umumnya menyerang tanaman salak antara lain :Kutu wol /putih (Cerataphis sp.)Hama ini bersembunyi di sela-sela buah.Kumbang penggerek tunas (Omotemnus sp.)Kumbang penggerek batangMenyerang ujung daun yang masih muda (paling muda), kemudian akan masuk ke dalam batang. Hal ini tidak menyebabkan kematian tanaman, tetapi akan tumbuh anakan yang banyak di dalam batang tersebut. Pengendalian: dimatikan atau dengan cara meneteskan larutan insektisida (Diazenon) dengan dosis 2 cc per liter pada ujung daun yang terserang atau dengan cara menyemprot. Dalam hal ini diusahakan insektisida dapat masuk ke dalam bekas lubang yang digerek. Memasukkan kawat yang ujungnya lancip ke dalam lubang yang dibuat kumbang hingga mengenai hama.Babi hutan, tupai, tikus dan luwakPengendalian: untuk memberantas babi hutan, dilaksanakan dengan penembakan khusus, atau memagari kebun salak dengan salak-salak jantan yang rapat. Akan lebih baik lagi kalau memagari kebun salak dengan kawat berduriuntuk memberantas Tikus, digunakan Zink phosphit, klerat dan lain-lainuntuk memberantas Luwak dan Tupai, dapat digunakan umpan buah pisang yang dimasuki Furadan 3 G. Caranya: buah pisang dibelah, kurang lebih 0,5 gram Furadan dimasukkan ke dalamnya, kemudian buah pisang tersebut dijahit dan dijadikan umpan.Penyakit yang sering ditemui menyerang tanaman salak adalah Sebangsa cendawan putihGejala: busuknya buah. Buah yang terserang penyakit ini kualitasnya jadi menurun, karena warna kulit salak jadi tidak menarik. Pengendalian: mengurangi kelembaban tanah, yaitu mengurangi pohon-pohon pelindung.Noda hitamPenyebab: cendawan Pestalotia sp. Gejala: adanya bercak-bercakhitam pada daun salak.Busuk merah (pink)Penyebab: cendawan Corticium salmonicolor. Gejala: adanya pembusukan pada buah dan batang. Pengendalian: tanaman yang sakit dan daun yang terserang harus dipotong dan dibakar di tempat tertentu.Di beberapa tempat di Pulau Jawa, lahan salak dibangun di bekas persawahan. Sehingga otomatis gulma yang merajai kebun adalah gulma-gulma yang biasa terdapat di sawah. Karena lahan sawah yang biasa tergenang air dikeringkan dan di bumbun tanahnya maka gulma yang mampu bertahan adalah gulma berdaun sempit dan tumbuh menjalar yang sedikit sekali terdapat di sawah. Gulma yang berbatang kurus tegak, berdaun panjang yang umumnya di persawahan kurang mampu bertahan. Itulah sebabnya mengapa gulma di lahan bekas persawahan relatif lebih sedikit. Pengendalian secara manual dengan di kored atau dicangkul pun sudah memadai.Pemberantasan gulma secara kimia di kebun-kebun salak belum lazim dilaksanakan. Untuk lahan yang tidak seberapa luas, para petani masih menggunakan cara manual (mencabuti rumput-rumputan dengan tangan, di kored atau dicangkul). Bila lahan salak cukup luas, serta baru dibuka, gulma yang terdapat tentu banyak sekali dan sulit diberantas hanya dengan cara manual. Untuk situasi seperti ini perlu menggunakan herbisida, sebab biaya tenaga kerja relatif murah dan hasilnya lebih cepat. Reaksi bahan kimia dalam membunuh tanaman liar juga sangat cepat. Herbisida memiliki pengruh negatif, sebab racun yang dikandungnya dapat membahayakan mahluk hidup lain termasuk ternak dan manusia. Herbisida yang akan digunakan perlu sesuai dengan jenis gulma yang akan diberantas. Pilihan yang kurang tepat akan memboroskan biaya. Gulma dari golongan rumput-rumputan dapat dibasmi dengan herbisida Gramoxone, Gesapas, Basta atau Diuron. Dari golongan teki-tekian dapat diberantas dengan Goal. Alang-alang dapat dibasmi dengan Round-up atau Sun-up. Sedangkan tanaman yang berdaun lebar dapat diatasi dengan Fernimine. Ada juga herbisida yang dapat memberantas beberapa jenis gulma.GANGGUAN HAMA PADA TANAMAN SALAK (5), hama penyakit salak (4), hama gulma dan penyakit (2), pemberantas gulma organik (2), gulma (2), pengendalian tupai (2), penyakit penyakit pada salak (2), penyebab gulma (1), jenis penyakit pada tumbuhan (1), keripik gulma (1), lukisan dari kulit salak (1), tip menberantas hama tupai (1), mengendalika cendawan pada tanaman hutan (1), tanaman lain di kebun salak (1), pemberantas hama gulma dan penyakit tanaman (1), pengendalian penyakit pada tanaman salak (1), serangan hama penyakit dan gulma (1), reaksi kimia penyakit pada tanaman (1), racun membunuh tanaman alang-alang dan gulama (1), perkembangbiakan tanaman berdaun lebar (1), penyakit yang sering menyerang tanaman pisang (1), umpan untuk tupai (1), hama penyakit dan gulma pada tumbuhan (1), apa itu hama tanaman penyakit tanaman apa itu gulma (1), artikel penyebab pembusukan pada buah pisang (1), banyaknya hama yang menyerang tanaman budidaya (1), bercak daun salak (1), bertanam salak home industri (1), budidaya pohon buah (1), Cara menyemprot gulma (1), gangguan hama pada gulma (1), gejala gangguan gulma tanaman (1), gejala serangan gulma (1), gulma pada penyakit tanaman pisang (1), gulma pada pisang (1), gulma tanaman (1), Hama Gulma (1), hama gulma dan penyakit tanaman (1), hama pada gulma (1), hama penyakit dan gulma (1), apa bahan kimia untuk mematikan pohon (1)
Artikel Terkait:
Serangan Hama dan Penyakit dalam Usaha Budidaya JagungHAMA DAN PENYAKIT DALAM BUDIDAYA TANAMAN TEMULAWAKTeknik Budidaya Nenas/Nanas : Pengendalian GulmaTEKNIK PEMBIBITAN DALAM BUDIDAYA TANAMAN SALAKJenis Ganguan dan Penyakit dalam Usaha Budidaya Tanaman KopiTEKNIK DASAR BUDIDAYA TANAMAN KARET DALAM USAHA BUDIDAYA TANAMAN KARET

Artikel Terkait:
Teknik Budidaya Tanaman Karet dalam Usaha Budidaya Tanaman Karet (tahap pembangunan kebun)Teknik Budidaya Tanaman Karet dalam Usaha Budidaya Tanaman Karet (tahap persiapan)KARAKTERISTIK TANAMAN KARET DALAM BUDIDAYA TANAMAN KARETPERSYARATAN TUMBUH TANAMAN KARET DALAM BUDIDAYA TANAMAN KARETKLON UNGGUL TANAMAN KARET DALAM BUDIDAYA TANAMAN KARETHAMA DAN PENYAKIT DALAM BUDIDAYA TANAMAN TEMULAWAK
Dalam suatu budidaya tanaman dalam hal ini budidaya temulawak, selain pemilihan bibit, teknik penanaman hingga perawatan yang turut menentukan hasil panen, kemampuan mencegah dan menangani gangguan serta serangan hama dan penyakit juga turut mencegah kemungkinan terjadinya gagal panen ataupun kerugian lain. Oleh karen ahal tersebut sebagai bekal dan tambahan informasi, berikut beberapa jenis hama , penyakit dan gangguan lain yang umum dalam budidaya temulawak dan cara pengendaliannya, serta pengendalian gangguan tersebut dengan cara organik yang lebih bersifat ramah lingkungan. Secara detail berikut ulasannya :Hama pada tanaman temulawak adalah:Ulat jengkal (Chrysodeixis chalcites Esp.),Ulat tanah (Agrotis ypsilon Hufn.) danLalat rimpang (Mimegrala coerulenfrons Macquart).Pengendalian:penyemprotan insektisida Kiltop 500 EC atau Dimilin 25 WP dengan konsentrasi 0.1-0.2 %.Penyebab:F. oxysporum Schlecht dan Phytium sp. serta bakteri Pseudomonas sp. Berpotensi untuk menyerang perakaran dan rimpang temulawak baik di kebun atau setelah panen.Gejala:Fusarium menyebabakan busuk akar rimpang dengan gejala daum menguning, layu, pucuk mengering dan tanaman mati. Akar rimpang menjadi keriput dan berwarna kehitam-hitaman dan bagian tengahnya membusuk. Jamur Phytium menyebabkan daun menguning, pangkal batang dan rimpang busuk, berubah warna menjadi coklat dan akhirnya keseluruhan tanaman menjadi busuk.Pengendalian:melakukan pergiliran tanaman yaitu setelah panen tidak menanam tanaman yang berasal dari keluarga Zingiberaceae. Fungisida yang dapat dipakai adalah Dimazeb 80 WP atau Dithane M-45 80 WP dengan konsentrasi 0.1 – 0.2 %.Penyebab:Pseudomonas sp.Gejala:kelayuan daun bagian bawah yang diawali menguningnya daun, pangkal batang basah dan rimpang yang dipotong mengeluarkan lendir seperti getah.Pengendalian:dengan pergiliran tanaman dan penyemprotan Agrimycin 15/1.5 WP atau grept 20 WP dengan konsentrasi 0.1 -0.2%.Gulma potensial pada pertanaman temu lawak adalah gulma kebun antara lain adalah rumput teki, alang-alang, ageratum, dan gulma berdaun lebar lainnya.Dalam pertanian organik yang tidak menggunakan bahan-bahan kimia berbahaya melainkan dengan bahan-bahan yang ramah lingkungan biasanya dilakukan secara terpadu sejak awal pertanaman untuk menghindari serangan hama dan penyakit tersebut yang dikenal dengan PHT (Pengendalian Hama Terpadu) yang komponennya adalah sbb:Mengusahakan pertumbuhan tanaman yang sehat yaitu memilih bibit unggul yang sehat bebas dari hama dan penyakit serta tahan terhadap serangan hama dari sejak awal pertanamanMemanfaatkan semaksimal mungkin musuh-musuh alamiMenggunakan varietas-varietas unggul yang tahan terhadap serangan hama dan penyakit.Menggunakan pengendalian fisik/mekanik yaitu dengan tenaga manusia.Menggunakan teknik-teknik budidaya yang baik misalnya budidaya tumpang sari dengan pemilihan tanaman yang saling menunjang, serta rotasi tanaman pada setiap masa tanamnya untuk memutuskan siklus penyebaran hama dan penyakit potensial.Penggunaan pestisida, insektisida, herbisida alami yang ramah lingkungan dan tidak menimbulkan residu toksik baik pada bahan tanaman yang dipanen maupun pada tanah. Di samping itu penggunaan bahan ini hanya dalam keadaan darurat berdasarkan aras kerusakan ekonomi yang diperoleh dari hasil pengamatan.Tembakau (Nicotiana tabacum) yang mengandung nikotin untuk insektisida kontak sebagai fumigan atau racun perut. Aplikasi untuk serangga kecil misalnya Aphids.Piretrum (Chrysanthemum cinerariaefolium) yang mengandung piretrin yang dapat digunakan sebagai insektisida sistemik yang menyerang urat syaraf pusat yang aplikasinya dengan semprotan. Aplikasi pada serangga seperti lalat rumah, nyamuk, kutu, hama gudang, dan lalat buah.Tuba (Derris eliptica dan Derris malaccensis) yang mengandung rotenone untuk insektisida kontak yang diformulasikan dalam bentuk hembusan dan semprotan.Neem tree atau mimba (Azadirachta indica) yang mengandung azadirachtin yang bekerjanya cukup selektif. Aplikasi racun ini terutama pada serangga penghisap seperti wereng dan serangga pengunyah seperti hama penggulung daun (Cnaphalocrocis medinalis). Bahan ini juga efektif untuk menanggulangi serangan virus RSV, GSV dan Tungro.Bengkuang (Pachyrrhizus erosus) yang bijinya mengandung rotenoid yaitu pakhirizida yang dapat digunakan sebagai insektisida dan larvasida.Jeringau (Acorus calamus) yang rimpangnya mengandung komponen utama asaron dan biasanya digunakan untuk racun serangga dan pembasmi cendawan, serta hama gudang Callosobrocus.Bebas dari hama penyakit (9), pengendalian hama dan penyakit pada panen (8), cara membudidayakan tanaman temulawak (3), bebas hama penyakit (3), hama lalat rimpang pada temulawak (3), pembibitan bengkuang (2), menjemput kedatangan tamu dengan meriah (1), Metode pencegahan hasil pannen akibat gangguan hama dan penyakit (1), pemeliharaan tanaman dari hama (1), akar rumput teki untuk pestisida nabati (1), pengendalian hama tanaman dengan menggunakan tanaman lain (1), pestisida nabati (1), tanaman yang bebas hama (1), teknik pengendalian hama terpadu melalui teknik budidaya (1), mengendalikan hama di pembibitan (1), lalat rimpang (1), kerugian pseudomonas sp (1), bebas dari hama penyakit adalah (1), bentuk hama penggulung (1), budidaya tanama temulawak (1), budidaya tumpang (1), Dimazeb 80 WP (1), getah pohon salak (1), gulma alang alang (1), hama dan penyakit bengkuang (1), jenis hama pada tanaman bengkuang (1), varietas tanaman tahan hama penyakit (1)
Artikel Terkait:
HAMA, PENYAKIT DAN SERANGAN GULMA DALAM BUDIDAYA TANAMAN SALAKTEKNIK PENANAMAN DAN PEMELIHARAAN TANAMAN DALAM BUDIDAYA TEMULAWAKSerangan Hama dan Penyakit dalam Usaha Budidaya JagungPEDOMAN BUDIDAYA TEMULAWAK: PEMBIBITAN DAN PENGOLAHAN MEDIA TANAMSYARAT PERTUMBUHAN BUDIDAYA TEMULAWAKKamis, 29 September 2011
TEKNIK PENANAMAN DAN PEMELIHARAAN TANAMAN DALAM BUDIDAYA TEMULAWAK
Setelah bibit tanaman temulawak dengan kualitas yang baik tersedia serta media penanamannya disiapkan, untuk memperoleh hasil budi daya temulawak dengan kualitas dan kuantitas yang maksimal masih ada beberapa tahapan yang tidak kalah pentingnya, yakni penanaman dan pemeliharaan tanaman temulawak. Sebagai panduan berikut uraian mengenai teknik penanaman dan pemeliharaan dalam budi daya tanaman temulawak :Agar tumbuhnya tanaman temulawak dalam budidaya temulawak dapat seragam dan tertata dengan baik , perlu dilakukan teknik penanaman sebagai berikut :Penanaman dilakukan secara monokultur dan lebih baik dilakukan pada awal musim hujan kecuali pada daerah yang memiliki pengairan sepanjang waktu. Fase awal pertumbuhan adalah saat di mana tanaman memerlukan banyak air.Lubang tanam dibuat di atas bedengan/petakan dengan ukuran lubang 30 x 30 cm dengan kedalaman 60 cm. Jarak antara lubang adalah 60 x 60 cm.Satu bibit dimasukkan ke dalam lubang tanam dengan posisi mata tunas menghadap ke atas. Setelah itu bibit ditimbun dengan tanah sedalam 10 cm.Masa tanam temulawak yaitu pada awal musim hujan untuk masa panen musim kemarau mendatang. Penanaman pada di awal musim hujan ini memungkinkan untuk suplai air yang cukup bagi tanaman muda yang memang sangat membutuhkan air di awal pertumbuhannya.Pemeliharaan tanaman temulawak dilakukan agar tanaman dapat tumbuh dengan optimal dengan menghilangkan gangguan seperti tanaman liar serta beberapa perlakuan lain. Beberapa cara pemeliharaan yang perlu dilakukan adalah sebagai berikut :Tanaman yang rusak/mati diganti oleh bibit yang sehat yang merupakan bibit cadangan.Penyiangan rumput liar dilakukan pagi/sore hari yang tumbuh di atas bedengan atau petak bertujuan untuk menghindari persaingan makanan dan air. Penyiangan pertama dan kedua dilakukan pada dua dan empat bulan setelah tanam (bersamaan dengan pemupukan). Selanjutnya penyiangan dapat dilakukan segera setelah rumput liar tumbuh. Untuk mencegah kerusakan akar, rumput liar disiangi dengan bantuan kored/cangkul dengan hati-hati.Kegiatan pembubunan perlu dilakukan pada pertanaman rimpang-rimpangan untuk memberikan media tumbuh rimpang yang cukup baik. Pembubunan dilakukan dengan menimbun kembali area perakaran dengan tanah yang jatuh terbawa air. Pembubunan dilakukan secara rutin setelah dilakukan penyiangan.Seperti pada umumnya proses pemupukan pada tanaman lain, pemupukan dapat dilakukan secara organik ataupun konvensional. Keduanya akan kita bahas lebih lanjut berikut ini :Pada pertanian organic yang tidak menggunakan bahan kimia termasuk pupuk buatan dan obat-obatan, maka pemupukan secara organic yaitu dengan menggunakan pupuk kompos organic atau pupuk kandang dilakukan lebih sering dibanding kalau kita menggunakan pupuk buatan. Adapun pemberian pupuk kompos organic ini dilakukan pada awal pertanaman pada saat pembuatan guludan sebagai pupuk dasar sebanyak 60 – 80 ton per hektar yang ditebar dan dicampur tanah olahan. Untuk menghemat pemakaian pupuk kompos dapat juga dilakukan dengan jalan mengisi tiap-tiap lobang tanam di awal pertanaman sebanyak 0.5 – 1kg per tanaman. Pupuk sisipan selanjutnya dilakukan pada umur 2 – 3 bulan, 4 – 6 bulan, dan 8 – 10 bulan. Adapun dosis pupuk sisipan sebanyak 2 – 3 kg per tanaman. Pemberian pupuk kompos ini biasanya dilakukan setelah kegiatan penyiangan dan bersamaan dengan kegiatan pembubunan.Pemupukan AwalPupuk dasar yang diberikan saat tanam adalah SP-36 sebanyak 100 kg/ha yang disebar di dalam larikan sedalam 5 cm di antara barisan tanaman atau dimasukkan ke dalam lubang sedalam 5 cm pada jarak 10 cm dari bibit yang baru ditanam. Larikan atau lubang pupuk kemudian ditutup dengan tanah. Sesaat setelah pemupukan tanaman langsung disiram untuk mencegah kekeringan tunas.Pemupukan SusulanPada waktu berumur dua bulan, tanaman dipupuk dengan pupuk kandang sebanyak 0,5 kg/tanaman (10-12,5 ton/ha), 95 kg/ha urea dan 85 kg/ha KCl. Pupuk diberikan kembali pada waktu umur tanaman mencapai empat bulan berupa urea dan KCl dengan dosis masing-masing 40 kg/ha. Pupuk diberikan dengan cara disebarkan merata di dalam larikan pada jarak 20 cm dari pangkal batang tanaman lalu ditutup dengan tanah.Pengairan dilakukan secara rutin pada pagi/sore hari ketika tanaman masih berada pada masa pertumbuhan awal. Pengairan selanjutnya ditentukan oleh kondisi tanah dan iklim. Biasanya penyiraman akan lebih banyak dilakukan pada musim kemarau. Untuk menjaga pertumbuhan tetap baik, tanah tidak boleh berada dalam keadaan kering.Waktu Penyemprotan PestisidaPenyemprotan pestisida dilakukan jika telah timbul gejala serangan hama penyakit.Sedapat mungkin pemulsaan dengan jerami dilakukan diawal tanam untuk menghindari kekeringan tanah, kerusakan struktur tanah (menjadi tidak gembur/padat) dan mencegah tumbuhnya gulma secara berlebihan. Jerami dihamparkan merata menutupi permukaan tanah di antara lubang tanaman.teknik penanaman dan pemeliharan tanaman budidaya anggrek (29), pemberian pupuk kompos pada jagung (9), TEKHNIK PEMBUBUNAN (1), rumput liar disiangi (1), pentingnya pupuk untuk tanaman temulawak (1), penanaman dan pemeliharaan tanaman jagung (1), materi tentang penyiangan pada tanaman padqa umumnya (1), cara tumbuh TEMU LAWAK (1), cara penanaman tanaman obat yang baik (1), cara pembubunan kopi (1)
Artikel Terkait:
TEKNIK PENANAMAN DAN PEMELIHARAAN TANAMAN DALAM BUDIDAYA RAMBUTANTeknik Penanaman dan Pemeliharaan Tanaman Budidaya NangkaTEKNIK PENANAMAN SERTA PEMELIHARAAN DALAM BUDI DAYA MELONPENGOLAHAN MEDIA TANAMAM DAN TEKNIK PENANAMAN DALAM BUDIDAYA MANGGISMEDIA TANAM DAN TEKNIK PENANAMAN DALAM BUDIDAYA SAWO
Langganan:
Postingan (Atom)