Artikel Terkait:
PENGOLAHAN MEDIA TANAMAM DAN TEKNIK PENANAMAN DALAM BUDIDAYA MANGGISMEDIA TANAM DAN TEKNIK PENANAMAN DALAM BUDIDAYA SAWOSYARAT PERTUMBUHAN BUDIDAYA TANAMAN SALAKTEKNIK PEMBIBITAN DALAM BUDIDAYA TANAMAN SALAKTEKNIK PENANAMAN DAN PEMELIHARAAN TANAMAN DALAM BUDIDAYA RAMBUTAN
Tampilkan postingan dengan label PENANAMAN. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label PENANAMAN. Tampilkan semua postingan
Selasa, 04 Oktober 2011
PENGOLAHAN LAHAN DAN TEKNIK PENANAMAN BUDIDAYA SALAK
Tanaman salak merupakan salah satu tanaman buah yang disukai dan mempunyai prospek baik untuk di kembangkan sebagai sebuah peluang usaha. Selain pemilihan bibit yang berkualitas setiap tahapan dalam budi daya salak memiliki peran yang sama pentingnya dalam menunjang keberhasilan budi daya salak tersebut. Oleh karena hal tersebut berikut akan kita bahas mengenai tahapan setelah penyiapan bibit salak yakni teknik penanaman dan pemeliharaan tanaman dalam budi daya salak.Pengolahan dalam budi daya salak meliputi tahapan persiapan serta pembukaan lahan, secara terperinci berikut akan kita bahas lebih lanjut :PersiapanPenetapan areal untuk perkebunan salak harus memperhatikan faktor kemudahan transportasi dan sumber air.Pembukaan LahanMembongkar tanaman yang tidak diperlukan dan mematikan alang-alang serta menghilangkan rumput-rumput liar dan perdu dari areal tanam.Membajak tanah untuk menghilangkan bongkahan tanah yang terlalu besar.Tahapan penanaman salak meliputi tahapan pembuatan lubang tanam , cara penanaman secara rinci adalah :Pembuatan Lubang TanamLubang tanam dibuat dengan ukuran 30 x 30 x 30 cm dengan jarak tanam 1 x 4 m; 2 x 2 m atau 1,5 x 2,5 m. Ukuran lubang dapat juga dibuat 50 x 50 x 40 cm, dengan jarak antar 2 x 4 m atau 3 x 4 m. Setiap lubang diberi pupuk kandang yang telah jadi sebanyak 10 kg. Cara PenanamanBiji ditanam langsung dalam lubang sebanyak 3- 4 biji per lubang. Sebulan kemudian biji mulai tumbuhLain-lain HalUntuk menghindari sinar matahari penuh, tanaman salak ditanam di bawah tanaman peneduh seperti tanaman kelapa, durian, Lamtoro dan sebagainya. Apabila lahan masih belum ada tanaman peneduh, dapat ditanam tanaman peneduh sementara seperti tanaman pisang. Jarak tanam pohon peneduh disesuaikan menurut ukuran luas tajuk misalnya kelapa ditanam dengan jarak 10 x 10 m, durian 12 x 12 m dan lamtoro 12 x 12 m.BUDIDAYA SALAK (11), pengolahan lahan (8), penanaman salak (3), persiapan dan pengolahan lahan kopi secara umum (2), cara penanaman salak (2), cara budidaya tanaman peneduh (2), teknis budidaya salak (2), pengelolaan lahan untuk tanaman budidaya (1), Teknik Penyiapan Pembibitan (1), pengolahan lahan tanam (1), pentingnya persiapan dan pembukaan lahan (1), teknik pengolahan lahan pembibitan (1), persiapan lahan budidaya ikan mas (1), persiapan lahan dan penanaman (1), teknik budidaya pengolahan (1), tanaman peneduh (1), persiapan lahan tanam (1), sistem penanaman lahan (1), penanaman dan pemeliharaan tanaman pisang (1), penamanan salak (1), artikel cara menanam salak (1), budi daya salak (1), budidaya tanaman peneduh secara pembibitan (1), cara budi daya salak (1), cara budidaya salak (1), cara budidaya tanaman lamtoro (1), cara pengolahan lubang tanam (1), cara persiapan lahan dan penanaman (1), ilmu budidaya dalam menunjang usaha (1), kriteria pemilihan bibit salak (1), lahAN TANAM ADALAH (1), pembudidayaan tanaman peneduh (1), pemeriharaan lahan (1), artikel budidaya tanaman peneduh (1)
Kamis, 29 September 2011
TEKNIK PENANAMAN DAN PEMELIHARAAN TANAMAN DALAM BUDIDAYA TEMULAWAK
Setelah bibit tanaman temulawak dengan kualitas yang baik tersedia serta media penanamannya disiapkan, untuk memperoleh hasil budi daya temulawak dengan kualitas dan kuantitas yang maksimal masih ada beberapa tahapan yang tidak kalah pentingnya, yakni penanaman dan pemeliharaan tanaman temulawak. Sebagai panduan berikut uraian mengenai teknik penanaman dan pemeliharaan dalam budi daya tanaman temulawak :Agar tumbuhnya tanaman temulawak dalam budidaya temulawak dapat seragam dan tertata dengan baik , perlu dilakukan teknik penanaman sebagai berikut :Penanaman dilakukan secara monokultur dan lebih baik dilakukan pada awal musim hujan kecuali pada daerah yang memiliki pengairan sepanjang waktu. Fase awal pertumbuhan adalah saat di mana tanaman memerlukan banyak air.Lubang tanam dibuat di atas bedengan/petakan dengan ukuran lubang 30 x 30 cm dengan kedalaman 60 cm. Jarak antara lubang adalah 60 x 60 cm.Satu bibit dimasukkan ke dalam lubang tanam dengan posisi mata tunas menghadap ke atas. Setelah itu bibit ditimbun dengan tanah sedalam 10 cm.Masa tanam temulawak yaitu pada awal musim hujan untuk masa panen musim kemarau mendatang. Penanaman pada di awal musim hujan ini memungkinkan untuk suplai air yang cukup bagi tanaman muda yang memang sangat membutuhkan air di awal pertumbuhannya.Pemeliharaan tanaman temulawak dilakukan agar tanaman dapat tumbuh dengan optimal dengan menghilangkan gangguan seperti tanaman liar serta beberapa perlakuan lain. Beberapa cara pemeliharaan yang perlu dilakukan adalah sebagai berikut :Tanaman yang rusak/mati diganti oleh bibit yang sehat yang merupakan bibit cadangan.Penyiangan rumput liar dilakukan pagi/sore hari yang tumbuh di atas bedengan atau petak bertujuan untuk menghindari persaingan makanan dan air. Penyiangan pertama dan kedua dilakukan pada dua dan empat bulan setelah tanam (bersamaan dengan pemupukan). Selanjutnya penyiangan dapat dilakukan segera setelah rumput liar tumbuh. Untuk mencegah kerusakan akar, rumput liar disiangi dengan bantuan kored/cangkul dengan hati-hati.Kegiatan pembubunan perlu dilakukan pada pertanaman rimpang-rimpangan untuk memberikan media tumbuh rimpang yang cukup baik. Pembubunan dilakukan dengan menimbun kembali area perakaran dengan tanah yang jatuh terbawa air. Pembubunan dilakukan secara rutin setelah dilakukan penyiangan.Seperti pada umumnya proses pemupukan pada tanaman lain, pemupukan dapat dilakukan secara organik ataupun konvensional. Keduanya akan kita bahas lebih lanjut berikut ini :Pada pertanian organic yang tidak menggunakan bahan kimia termasuk pupuk buatan dan obat-obatan, maka pemupukan secara organic yaitu dengan menggunakan pupuk kompos organic atau pupuk kandang dilakukan lebih sering dibanding kalau kita menggunakan pupuk buatan. Adapun pemberian pupuk kompos organic ini dilakukan pada awal pertanaman pada saat pembuatan guludan sebagai pupuk dasar sebanyak 60 – 80 ton per hektar yang ditebar dan dicampur tanah olahan. Untuk menghemat pemakaian pupuk kompos dapat juga dilakukan dengan jalan mengisi tiap-tiap lobang tanam di awal pertanaman sebanyak 0.5 – 1kg per tanaman. Pupuk sisipan selanjutnya dilakukan pada umur 2 – 3 bulan, 4 – 6 bulan, dan 8 – 10 bulan. Adapun dosis pupuk sisipan sebanyak 2 – 3 kg per tanaman. Pemberian pupuk kompos ini biasanya dilakukan setelah kegiatan penyiangan dan bersamaan dengan kegiatan pembubunan.Pemupukan AwalPupuk dasar yang diberikan saat tanam adalah SP-36 sebanyak 100 kg/ha yang disebar di dalam larikan sedalam 5 cm di antara barisan tanaman atau dimasukkan ke dalam lubang sedalam 5 cm pada jarak 10 cm dari bibit yang baru ditanam. Larikan atau lubang pupuk kemudian ditutup dengan tanah. Sesaat setelah pemupukan tanaman langsung disiram untuk mencegah kekeringan tunas.Pemupukan SusulanPada waktu berumur dua bulan, tanaman dipupuk dengan pupuk kandang sebanyak 0,5 kg/tanaman (10-12,5 ton/ha), 95 kg/ha urea dan 85 kg/ha KCl. Pupuk diberikan kembali pada waktu umur tanaman mencapai empat bulan berupa urea dan KCl dengan dosis masing-masing 40 kg/ha. Pupuk diberikan dengan cara disebarkan merata di dalam larikan pada jarak 20 cm dari pangkal batang tanaman lalu ditutup dengan tanah.Pengairan dilakukan secara rutin pada pagi/sore hari ketika tanaman masih berada pada masa pertumbuhan awal. Pengairan selanjutnya ditentukan oleh kondisi tanah dan iklim. Biasanya penyiraman akan lebih banyak dilakukan pada musim kemarau. Untuk menjaga pertumbuhan tetap baik, tanah tidak boleh berada dalam keadaan kering.Waktu Penyemprotan PestisidaPenyemprotan pestisida dilakukan jika telah timbul gejala serangan hama penyakit.Sedapat mungkin pemulsaan dengan jerami dilakukan diawal tanam untuk menghindari kekeringan tanah, kerusakan struktur tanah (menjadi tidak gembur/padat) dan mencegah tumbuhnya gulma secara berlebihan. Jerami dihamparkan merata menutupi permukaan tanah di antara lubang tanaman.teknik penanaman dan pemeliharan tanaman budidaya anggrek (29), pemberian pupuk kompos pada jagung (9), TEKHNIK PEMBUBUNAN (1), rumput liar disiangi (1), pentingnya pupuk untuk tanaman temulawak (1), penanaman dan pemeliharaan tanaman jagung (1), materi tentang penyiangan pada tanaman padqa umumnya (1), cara tumbuh TEMU LAWAK (1), cara penanaman tanaman obat yang baik (1), cara pembubunan kopi (1)
Artikel Terkait:
TEKNIK PENANAMAN DAN PEMELIHARAAN TANAMAN DALAM BUDIDAYA RAMBUTANTeknik Penanaman dan Pemeliharaan Tanaman Budidaya NangkaTEKNIK PENANAMAN SERTA PEMELIHARAAN DALAM BUDI DAYA MELONPENGOLAHAN MEDIA TANAMAM DAN TEKNIK PENANAMAN DALAM BUDIDAYA MANGGISMEDIA TANAM DAN TEKNIK PENANAMAN DALAM BUDIDAYA SAWO
Langganan:
Postingan (Atom)