Tampilkan postingan dengan label PEMBUATAN. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label PEMBUATAN. Tampilkan semua postingan

Jumat, 24 Januari 2014

PEMBUATAN BAKSO IKAN, CARA LAIN MENIKMATI GURIHNYA IKAN

Pustaka Dunia



Baso, jenis pangan ini disukai oleh hampir semua umur Dari anak-anak hingga orang dewasa. Rasanya yang lezat serta dapat disajikan menjadi bebagai jenis hidangan menjadikan bakso digemari banyak orang. Jika selama ini baso daging yang banyak dinikmati, ikan dapat juga dilah menjadi bakso ikan dengan rasa yang tak kalah lezatnya.



Baso adalah campuran homogen daging, tepung pati dan bumbu yang telah mengalami proses ekstraksi dan pemasak. Cara pembuatan baso tidak sulit. Daging digiling halus dengan screw extruder, kemudian dicampur dengan tepung dan bumbu di dalam alat pencampur yang khusus sehingga bahan tercampur menjadi bahan pasta yan sanat rata dan halus. Setelah itu pata dicetak bebentuk bulat dan direbus sampai matang. Baso yang bermutu bagus dapat dibuat tanpa penambahan bahan kimia apapun.




BAHAN PEMBUATAN BASO IKAN:



· Ikan. Ikan yang digunakan adalah ukuran sedang dan besar, seperti ikan tongkol, tuna (sisiak), beledang, tenggiri, dan gabua. Ikan harus seger, semakin segar semakin baik. Ikan segar yang baru ditangkap paling baik digunakan. Ikan yang akan dijadikan baso lebih baik dibekukan secara cepat sebelum digiling. Ikan beku akan memberikan rasa dan aroma baso yang lebih gurih.


· Tapioka


· Bumbu-bumbu. Rempah-rempah apa saja dapat dijadikan bumbu. Akan tetapi biasanya pengusaha baso menggunakan bawang merah, bawang putih, merica bubuk dan garam.


· Telur. Telur tidak selalu digunakan. Telur apa saja dapat digunakan.


· Sodium tripoli fosfat. Bahan kimia ini berfungsi sebagai pengemulsi sehingga dihasilkan adonan yang lebih rata (homogen). Adonan yang lebih rata akan memberikan tekstur baso yang lebih baik.




PERALATAN PEMBUATAN BAKSO IKAN



· Penggiling dan Pencampur. Alat ini terdiri dari bagian penggiling baso berupa screw extruder dan pencampur adonan. Pncampur adonan berupa piring baja yang dilengkapi pengaduk sentrifugal yang dipasang mendatar. Pengaduk tersebut berputar dengan kecepatan tinggi sehingga bahan-bahan yang tidak liat dan tidak keras akan dihancurkan.


· Ketel perebus. Alat ini digunakan untuk merebus baso mentah menjadi matang. Pengusaha baso biasanya menggunakan panci sebagai ketel perebus.




CARA PEMBUATAN BASO IKAN



1) Proses Pendahuluan



Proses pendahuluan dilakukan untuk penyiangan, dan filleting.



a) Penyiangan



- Mula-mula sisik disikat dari ekor mengarah ke kepala dengan sikat ikan tanpa melukai dagingnya. Kemudian ikan dicuci, dan sisik yang tertinggal dibuang.



- Bagian di bawah insang dipotong tanpa menyebabkan kepala ikan terpotong. Kemudian perut ikan dibelah dari anus ke arah insang tanpa melukai jeroannya.



- Perut yang sudah terbelah dibuka. Jeroan dan insang dibuang. Bagian dalam perut disikat dengan ujung pisau untuk membuang sisa-sisa darah.



- Setelah itu, ikan dicuci sampai bersih.



b) Filleting



- Daging rusuk di sayat dari arah kepala ke ekor sehingga diperoleh fillet. Daging yang tersisa pada tulang dikerok dengan pisau dan dicampurkan dengan fillet.



- Kulit pada fillet dikelupas dan dipisahkan. Kulit ini tidak digunakan untuk membuat baso.



c) Pembekuan fillet



- Fillet dibekukan secara cepat. Kemudian digiling sampai halus menjadi bubur ikan.



- Fillet tidak harus dibekukan, dan dapat langsung digiling.




2) Penyusunan Bahan Baso



Komposisi bahan penyusun baso tergantung kepada rasa baso yang diinginkan. Semakin banyak kandungan ikan, semakin enak rasa basonya.



3) Penggilingan Ikan Menjadi Adonan Baso



Bubur ikan diaduk dan lebih dihaluskan di dalam bagian alat pencampur adonan. Setelah bubur ikan benar-benar rata dan halus ditambahkan bumbu, sodium tripolifosfat, dan tepung sedikit demi sedikit sambil terus diaduk dengan kecepatan tingi. Selama pengadukan, ditambahkan butiran atau bongkahan es. Pengadukan dianggap selesai jika terbentuk adonan yang rata, halus dan dapat dibulatkan bila di remas dengan tangan, kemudian dikeluarkan melalui lobang yang dibentuk oleh telunjuk dan ibu jari.



4) Pembuatan Bulatan Baso Mentah dan Perebusan



Adonan diremas-remas dengan telapak tangan, kemudian dibuat bulatan dengan meremas-remas adonan, kemudian dikeluarkan melalui lobang yang dibentuk oleh telunjuk dan ibu jari. Dengan bantuan ujung sendok terbalik, bulatan adonan secara cepat dimasukkan ke dalam air mendidih. Bila sudah matang, baso akan mengapung. Baso ini dibiarkan mengapung selama 5 menit, kemudian diangkat untuk ditiriskan. Hasil yang diperoleh disebut baso ikan.



5) Penyimpanan



Baso merupakan bahan basah yang mudah rusak. Agar dapat tahan lama, baso harus disimpan di dalam ruang pembeku (freezer) dalam kemasan plastik tertutup rapat. Suhu freezer hendaknya di bawah -180C.




PEMBUATAN KUAH BASO



1) Kuah baso merupakan kaldu daging yang dibumbui. Kebanyakan kuah baso berupa kaldu yang sangat encer karena sangat sedikit menggunakan daging. Kuah baso seperti ini biasanya ditambah monosodium glutamat (MSG) dalam jumlah tinggi (sampai 2% atau 20 gram per liter kuah).



2) Agar kuah baso terasa enak, daging yang digunakan untuk membuat baso sekurang-kurangnya 10% dari jumlah kuah baso yang dihasilkan. Kuah baso seperti itu tidak perlu ditambah MSG.



3) Bahan



a. Air (4 liter)



b. Daging cincang kasar (300 gram)



c. Tulang cincang kasar (250 gram)



d. Bawang putih digiling halus (150 gram)



e. Bawang merah digiling halus (150 gram)



f. Merica halus (25 gram)



g. Seledri segar (5 tangkai)



h. Pala cacahan kasar (10 gram)



i. Kapulaga/gardamungu (4 buah)



j. Garam (secukupnya)



4) Cara Pengolahan



a. Daging cincang dan tulang direbus di dalam air mendidih selama 30 menit.



b. Bawang putih, bawang merah dan merica yang telah digiling halus ditumis dengan sedikit minyak sampai harum.



c. Semua bumbu, kecuali seledri dimasukkan ke dalam rebusan daging dan tulang yang mendidih. Sepuluh menit kemudian ditambahkan irisan seledri, dan kuah baso tetap dibiarkan mendidih sebentar, kemudian diangkat, hasil yang diperoleh adalah kuah baso yang enak dan gurih tanpa bahan kimia tambahan.


The post PEMBUATAN BAKSO IKAN, CARA LAIN MENIKMATI GURIHNYA IKAN appeared first on www.PustakaDunia.com. Pustaka Dunia


www.PustakaDunia.com




Technorati : , , , , , ,

Del.icio.us : , , , , , ,

Zooomr : , , , , , ,

Flickr : , , , , , ,

Sabtu, 01 Oktober 2011

PELUNG USAHA PEMBUATAN TERASI IKAN/UDANG

Indonesia terkenal dengan beragam masakan khas daerahnya. Hal ini didukung dengan kekayaan alam yang melimpah termasuk kekayaan hasil laut yang sangat beragam. Salah satu hasil olahan yang cukup dikenal dan digemari masyarakat luas adalah terasi. Terasi merupakan produk olahan hasil laut setengah basah yang dibuat dari udang atau ikan-ikan kecil yang dicampur dengan garam, kemudian diragikan. Terasi digunakan sebagai bahan penyedap masakan seperti pada masakan sayuran, sambal, rujak, dan sebagainya. Sebagai bahan makanan setengah basah yang berkadar garam tinggi, terasi dapat disimpan berbulan-bulan. Meskipun terkesan sebagai “barang murah” terasi termasuk barang yang memiliki tingkat permintaan tinggi dan untuk saat ini, terasi tidak hanya dipasok dari industri-industri kecil atau industri rumahan saja. Beberapa perusahaan besar sudah merambah produksi terasi ini sebagai lahan bisnisnya. Nah dengan demikian tidak perlu diragukan lagi bukan bahwa barang kecil seperti terasi ini masih memiliki peluang usaha yang berprospek cerah dan menguntungkan untuk ditekuni.

Pengolahan terasi dari ikan ataupun udang ini juga merupakan salah satu solusi dari pemanfaatan ikan dan hasil laut lain yang cepat mengalami proses pembusukan dibandingkan dengan bahan makanan lain. Bakteri dan perubahan kimiawi pada ikan mati menyebabkan pembusukan. Mutu olahan ikan sangat tergantung pada mutu bahan mentahnya. Sebagai pedoman  untuk memilih ikan yang  baik berikut ciri-ciri ikan  yang  segar dan ciri-ciri ikan yang sudah tidak layak konsumsi/busuk :

Tanda ikan yang sudah busuk:

warna kulit suram dengan lendir tebal;insang berwarna kelabu dengan lendir tebalwarna keseluruhan suram dan berbau busuk.Tanda ikan yang masih segar:

sisik kuat dan mengkilat; – sirip kuatwarna keseluruhan termasuk kulit cemerlanginsang berwarna merah; – dinding perut kuatIkan merupakan salah satu sumber protein hewani yang banyak dikonsumsi masyarakat, mudah didapat, dan harganya murah. Namun ikan cepat mengalami proses pembusukan. Oleh sebab itu pengawetan ikan perlu diketahui semua lapisan masyarakat. Pengawetan ikan secara tradisional bertujuan untuk mengurangi kadar air dalam tubuh ikan, sehingga tidak memberikan kesempatan bagi bakteri untuk berkembang biak. Untuk mendapatkan hasil awetan yang bermutu tinggi diperlukan perlakukan yang baik selama proses pengawetan seperti : menjaga kebersihan bahan dan alat yang digunakan, menggunakan ikan yang masih segar, serta garam yang bersih. Ada bermacam-macam pengawetan ikan, antara lain dengan cara: penggaraman, pengeringan, pemindangan, perasapan, peragian, dan pendinginan ikan. Termasuk diantaranya adalah menjadi terasi. Bahan-bahan untuk pembuatan terasi mudah didapatkan dan cara pembuatannya juga tidak sulit. Selengkapnya simak uraian berikut ini.

Ikan laut / tawar ataupun udang (10 kg) dan Garam dapur (3 kg)

Bak (tong kayu) tempat penggaramanPertama-tama cuci ikan kecil-kecil atau rebon (udang kecil) sampai bersih dari kotoran;Masukkan ke dalam baskom penggaraman, tambahkan garam dan aduk sampai rata;Kemudian tutup bak dan biarkan campuran ikan garam selama 1~7 hari (peragian I);Setelah selesai peragian I, jemur rebon atau ikan di terik matahari sampai setengah kering kemudian tumbuk sampai hancur (lumat), lalu jemur lagi. Lakukan hal tersebut selama 2~4 hari (peragian II). Selanjutnya terasi dicetak dan apabila perlu jemur lagi Setelah terasi benar-benar kering terasi dibungkus menggunakan kertas ataupun daun kering dan siap disimpan atau langsung dipasarkan.PELUNG USAHA PEMBUATAN TERASI IKAN/UDANG (4), analisis ekonomis usaha terasi (1), olahan sisik ikan menjadi makanan (1), pembuatan terasi ikan (1), PEMBUATAN TERASI IKAN LAUT (1), pembuatan terasi yang benar (1), pembuatan trasi udang (1), pengawetan udang (1), Pengolahan kerupuk udang (1), produksi hom industri garam (1), proses pengolahan udang menjadi terasi (1), usaha udang (1), membuat kecap udang (1), makalah tentang usaha kayu (1), makala kewirausahaan makanan ikan (1), apa saja hasil olahan dari ikan dan udang (1), Artikel Pengawetan terasi (1), bahan-bahan pembuatan terasi (1), beragam home industri (1), bisnis terasi rumahan (1), cara membuat trasi ikan (1), cara pembuatan kecap udang (1), cara Pengolahan pengeringan terasi (1), harga terasi /kg september 2011 (1), ikan bandeng layak konsumsi (1), industri terasi# (1), usaha-usaha maju home industri (1)

Artikel Terkait:

Peluang Usaha Pembuatan Terasi sebagai Pemanfaatan Hasil PerikananPeluang Usaha Pembuatan TerasiPeluang Usaha Pembuatan Dendeng IkanPersyaratan Perdagangan Internasional dalam Usaha Budidaya Udang ( Lobster dan Udang)Peluang usaha pembuatan kecap ikan

View the original article here