Jumat, 30 September 2011

Perkembangan Ekspor KOPI Bubuk

KOPIK OPI dengan kode HS 090121 yakni KOPI digongseng, tidak dihilangkan kafeinnya, dan 090122 yakni KOPI digongseng, dihilangkan kafeinnya hampir seluruhnya dalam bentuk bubuk. Andaikan ada dalam bentuk “unground” pun, hanya dalam jumlah kecil saja (kurang dari 10%). Oleh ITC keduanya disatukan dengan pertimbangan bahwa KOPI digongseng atau disangrai dan masih “unground” pada akhirnya akan dibuat bubuk dengan proses yang mudah. Dengan demikian berdasarkan data ITC, ekspor KOPI bubuk Indonesia kurang dari satu persen dari total ekspor. Pada 2008 misalnya, ekspor dalam bentuk biji masih sangat mendominasi yakni mencapai 99,8% dari total 468.749 ton. Paling tidak ada dua alasan mengapa ekspor KOPI Indonesia masih tetap dominan dalam bentuk biji, pertama karena pihak importir di negara tujuan utama ekspor KOPI seperti Jepang lebih menginginkan ekspor dalam bentuk biji dari pada sudah dalam bentuk bubuk atau dalam bentuk KOPI olahan lainnya.

Pihak importir atau negara-negara konsumen lebih suka mencampur sendiri dari pada membeli KOPI bubuk olahan. Karena mereka lebih paham selera pasar konsumen KOPI di negaranya sendiri, dan juga memiliki pengalaman dalam roasting dan blending KOPI sangat baik. Kedua, para eksportir dari Indonesia sendiri juga lebih menyukai ekspor dalam bentuk biji karena langsung mendapat pembayaran dalam bentuk cash, dari pada mensuplai produsen KOPI dalam negeri yang kadang kala pembayarannya setelah barang dikirim plus dibebankan pajak pertambahan nilai (PPN). Sekalipun mungkin saja profit penjualan ke pasar lokal lebih besar dibandingkan ekspor.

Yang menarik pula adalah selain volume ekspor KOPI bubuk Indonesia masih kecil, dalam tujuh tahun terakhir ekspor tampak fluktuatif dengan kecenderungan volume yang makin menurun. Untuk HS 090121, pada 2008 hanya tercatat sebanyak 153 ton saja, dan tertinggi pada 2009 yakni sebesar 1.567 ton. Jumlah ini pun berdasarkan data BPS yang Kode HS-nya ditampilkan lebih rinci menunjukkan bahwa KOPI yang benar-benar bubuk hanya 138,5 ton (HS 0901212). Sisanya yang 14,5 ton (HS 0901211) adalah dalam bentuk biji yang disangrai.

Kemudian, untuk HS 090122, pada 2008 tercatat sebanyak 108 ton. Jumlah ini menurut data BPS hampir seluruhnya (99,3%) atau 107.468 kg dalam bentuk bubuk (HS 0901222), dan sisanya yang 741 kg (HS 0901221) dalam bentuk biji disangrai (tidak ditumbuk). Pada 2009 volume ekspor naik menjadi 349 ton.

Menurut data ITC, ekspor tertinggi KOPI bubuk digongseng dan tidak dihilangkan kafeinnya terjadi pada 2009 yakni 1,567 ton ton. Sedangkan KOPI bubuk digongseng dan dihilangkan kafeinnya terjadi pada 2006 yakni mencapai 1.471 ton.

Sama halnya dengan volume ekspor KOPI digongseng baik yang tidak dihilangkan kafeinnya maupun dihilangkan kafeinnya tergolong kecil dibandingkan ekspor KOPI dalam bentuk biji, masing-masing US$ 1,03 juta atau 0,10% untuk ekspor dengan kode HS 090121 dan US$ 0,41 juta atau 0,04% untuk ekspor dengan kode HS 090122. Padahal harga KOPI bubuk baik yang digongseng maupun yang tidak digongseng cenderung terus meningkat dalam lima tahun terakhir (2004-2008), setelah sebelumnya cenderung terus menurun hingga tahun 2003. Momentum kenaikan harga ini mustinya dapat dimanfaatkan oleh produsen KOPI bubuk di dalam negeri untuk menggenjot volume ekspor. Sayangnya hal itu tidak terjadi.

Artikel Terkait:

PERKEMBANGAN PRODUKSI KOPI DI INDONESIAPRODUSEN DAN PERKEMBANGAN PRODUK KOPI (SERIAL BUDIDAYA KOPI) BAG 2PRODUSEN DAN PERKEMBANGAN PRODUKSI KOPI (SERIAL BUDIDAYA KOPI)PETA PRODUSEN KOPI DI INDONESIA (SERIAL BUDIDAYA KOPI)ISU DAN PERMASALAHAN DALAM INDUSTRI KOPI

View the original article here

HAMA, PENYAKIT DAN SERANGAN GULMA DALAM BUDIDAYA TANAMAN SALAK

Jenis hama yang umumnya menyerang tanaman salak antara lain :

Kutu wol /putih (Cerataphis sp.)

Hama ini bersembunyi di sela-sela buah.

Kumbang penggerek tunas (Omotemnus sp.)

Kumbang penggerek batang

Menyerang ujung daun yang masih muda (paling muda), kemudian akan masuk ke dalam batang. Hal ini tidak menyebabkan kematian tanaman, tetapi akan tumbuh anakan yang banyak di dalam batang tersebut.

Pengendalian: dimatikan atau dengan cara meneteskan larutan insektisida (Diazenon) dengan dosis 2 cc per liter pada ujung daun yang terserang atau dengan cara menyemprot. Dalam hal ini diusahakan insektisida dapat masuk ke dalam bekas lubang yang digerek. Memasukkan kawat yang ujungnya lancip ke dalam lubang yang dibuat kumbang hingga mengenai hama.

Babi hutan, tupai, tikus dan luwak

Pengendalian:

untuk memberantas babi hutan, dilaksanakan dengan penembakan khusus, atau memagari kebun salak dengan salak-salak jantan yang rapat. Akan lebih baik lagi kalau memagari kebun salak dengan kawat berduriuntuk memberantas Tikus, digunakan Zink phosphit, klerat dan lain-lainuntuk memberantas Luwak dan Tupai, dapat digunakan umpan buah pisang yang dimasuki Furadan 3 G. Caranya: buah pisang dibelah, kurang lebih 0,5 gram Furadan dimasukkan ke dalamnya, kemudian buah pisang tersebut dijahit dan dijadikan umpan.Penyakit yang sering ditemui menyerang tanaman salak adalah

Sebangsa cendawan putih

Gejala: busuknya buah. Buah yang terserang penyakit ini kualitasnya jadi menurun, karena warna kulit salak jadi tidak menarik.

Pengendalian: mengurangi kelembaban tanah, yaitu mengurangi pohon-pohon pelindung.

Noda hitam

Penyebab: cendawan Pestalotia sp.

Gejala: adanya bercak-bercakhitam pada daun salak.

Busuk merah (pink)

Penyebab: cendawan Corticium salmonicolor.

Gejala: adanya pembusukan pada buah dan batang.

Pengendalian: tanaman yang sakit dan daun yang terserang harus dipotong dan dibakar di tempat tertentu.

Di beberapa tempat di Pulau Jawa, lahan salak dibangun di bekas persawahan. Sehingga otomatis gulma yang merajai kebun adalah gulma-gulma yang biasa terdapat di sawah. Karena lahan sawah yang biasa tergenang air dikeringkan dan di bumbun tanahnya maka gulma yang mampu bertahan adalah gulma berdaun sempit dan tumbuh menjalar yang sedikit sekali terdapat di sawah. Gulma yang berbatang kurus tegak, berdaun panjang yang umumnya di persawahan kurang mampu bertahan. Itulah sebabnya mengapa gulma di lahan bekas persawahan relatif lebih sedikit. Pengendalian secara manual dengan di kored atau dicangkul pun sudah memadai.

Pemberantasan gulma secara kimia di kebun-kebun salak belum lazim dilaksanakan. Untuk lahan yang tidak seberapa luas, para petani masih menggunakan cara manual (mencabuti rumput-rumputan dengan tangan, di kored atau dicangkul). Bila lahan salak cukup luas, serta baru dibuka, gulma yang terdapat tentu banyak sekali dan sulit diberantas hanya dengan cara manual. Untuk situasi seperti ini perlu menggunakan herbisida, sebab biaya tenaga kerja relatif murah dan hasilnya lebih cepat. Reaksi bahan kimia dalam membunuh tanaman liar juga sangat cepat. Herbisida memiliki pengruh negatif, sebab racun yang dikandungnya dapat membahayakan mahluk hidup lain termasuk ternak dan manusia. Herbisida yang akan digunakan perlu sesuai dengan jenis gulma yang akan diberantas. Pilihan yang kurang tepat akan memboroskan biaya.

Gulma dari golongan rumput-rumputan dapat dibasmi dengan herbisida Gramoxone, Gesapas, Basta atau Diuron. Dari golongan teki-tekian dapat diberantas dengan Goal. Alang-alang dapat dibasmi dengan Round-up atau Sun-up. Sedangkan tanaman yang berdaun lebar dapat diatasi dengan Fernimine. Ada juga herbisida yang dapat memberantas beberapa jenis gulma.

GANGGUAN HAMA PADA TANAMAN SALAK (5), hama penyakit salak (4), hama gulma dan penyakit (2), pemberantas gulma organik (2), gulma (2), pengendalian tupai (2), penyakit penyakit pada salak (2), penyebab gulma (1), jenis penyakit pada tumbuhan (1), keripik gulma (1), lukisan dari kulit salak (1), tip menberantas hama tupai (1), mengendalika cendawan pada tanaman hutan (1), tanaman lain di kebun salak (1), pemberantas hama gulma dan penyakit tanaman (1), pengendalian penyakit pada tanaman salak (1), serangan hama penyakit dan gulma (1), reaksi kimia penyakit pada tanaman (1), racun membunuh tanaman alang-alang dan gulama (1), perkembangbiakan tanaman berdaun lebar (1), penyakit yang sering menyerang tanaman pisang (1), umpan untuk tupai (1), hama penyakit dan gulma pada tumbuhan (1), apa itu hama tanaman penyakit tanaman apa itu gulma (1), artikel penyebab pembusukan pada buah pisang (1), banyaknya hama yang menyerang tanaman budidaya (1), bercak daun salak (1), bertanam salak home industri (1), budidaya pohon buah (1), Cara menyemprot gulma (1), gangguan hama pada gulma (1), gejala gangguan gulma tanaman (1), gejala serangan gulma (1), gulma pada penyakit tanaman pisang (1), gulma pada pisang (1), gulma tanaman (1), Hama Gulma (1), hama gulma dan penyakit tanaman (1), hama pada gulma (1), hama penyakit dan gulma (1), apa bahan kimia untuk mematikan pohon (1)

Artikel Terkait:

Serangan Hama dan Penyakit dalam Usaha Budidaya JagungHAMA DAN PENYAKIT DALAM BUDIDAYA TANAMAN TEMULAWAKTeknik Budidaya Nenas/Nanas : Pengendalian GulmaTEKNIK PEMBIBITAN DALAM BUDIDAYA TANAMAN SALAKJenis Ganguan dan Penyakit dalam Usaha Budidaya Tanaman Kopi

View the original article here

TEKNIK DASAR BUDIDAYA TANAMAN KARET DALAM USAHA BUDIDAYA TANAMAN KARET

karet SYARAT TUMBUH TANAMAN KARET : Tanaman karet umumya memerlukan waktu 5-6 tahun hingga siap untuk dapat disadap. Puncak produksi biasanya tercapai pada umur antara 10-15 tahun. Pada dasarnya, tanaman karet memerlukan persyaratan terhadap kondisi iklim untuk menunjang pertumbuhan dan keadaan tanah sebagai media tumbuhnya.

Iklim

Daerah yang cocok untuk tanaman karet adalah pada zone antara 150LS dan 150LU. Di luar zone tersebut biasanya pertumbuhan tanaman karet agak terhambat sehingga masa awal produksinya juga terlambat.

Umumnya tanaman karet tumbuh optimal pada dataran rendah dengan ketinggian 200 m dari permukaan laut. Ketinggian lebih dari 600 m di atas permukaan laut tidak cocok untuk tumbuh tanaman karet. Korelasi antara ketinggian tempat dan umur sadap dapat dilihat pada tabel berikut.

Korelasi antara ketinggian tempat dan umur sadap tanaman karet

Suhu optimal yang diperlukan tanaman karet berkisar antara 240C sampai dengan 280C. Kelembaban tinggi sangat diperlukan untuk pertumbuhannya dengan lama penyinaran matahari berkisar 5 – 7 jam per hari.

Tanaman karet membutuhkan curah hujan optimal antara 1.500 – 2.000 mm/ tahun dengan toleransi curah hujan 2.500 – 4.000 mm/ tahun dan hari hujan berkisar antara 100 sampai dengan 150 hari hujan/ tahun. Namun, produksi karet akan berkurang apabila sering terjadi hujan pada pagi hari. Selain itu, kecepatan angin yang terlalu kencang pada umumnya kurang baik untuk tanaman karet.

TANAH MEDIA TANAM

Berbagai jenis tanah dapat sesuai dengan syarat tumbuh tanaman karet baik tanah vulkanis muda dan tua, bahkan pada tanah gambut kurang dari 20 cm. Tanah vulkanis mempunyai sifat fisik yang cukup baik terutama struktur, tekstur, sulum, kedalaman air tanah, aerasi dan drainasenya, tetapi sifat kimianya secara umum kurang baik karena kandungan haranya yang rendah. Hasil karet maksimal didapatkan jika ditanam di tanah subur, berpasir, dapat melewatkan air dan tidak berpadas (kedalaman padas yang dapat ditolerir dalah 2-3 meter).

Tanah alluvial biasanya cukup subur, tetapi sifat fisiknya terutama drainase dan aerasenya kurang baik. Reaksi keasaman tanah berkisar antara pH 3,0 – pH 8,0, tetapi tidak sesuai pada pH < 3,0 dan pH > 8,0. Tanah ultisol yang kurang subur juga sebenarnya bisa ditanami karet, namun membutuhkan pemupukan dan pengelolaan yang lebih baik.

Sifat tanah yang cocok untuk tanaman karet pada umumnya antara lain: Sulum tanah sampai 100 cm, tidak terdapat batu-batuan dan lapisan cadas; Aerase dan drainase cukup;

Tekstur tanah remah, poreus dan dapat menahan air;Struktur terdiri dari 35% liat dan 30% pasir;Tanah bergambut tidak lebih dari 20 cm;Kandungan hara NPK cukup dan tidak kekurangan unsur hara mikro; Reaksi keasaman tanah berkisar pada pH 4,5 – pH 6,5;REKOMENDASI JARAK TANAM

Untuk mendapatkan pertumbuhan dan produksi yang optimal, penanam karet perlu pula memperhatikan jarak tanamnya. Direktorat Jenderal Pengelolaan Lahan dan Air, Departemen Pertanian (2008), merekomendasikan ukuran lobang tanam pada penanaman karet yaitu 45 x 45 x 30 cm untuk tanah ringan dan

60 x 60 x 40 cm untuk tanah berat. Sedangkan rekomendari jarak tanam, kerapatan tanam dan jumlah populasi bibit karet per hektar lahan terdapat beberapa alternatif seperti disajikan pada tabel berikut.

Alternatif jarak tanam dan populasi bibit karet per hektar

Sumber: Ditjen Pengelolaan Lahan dan Air, Departemen Pertanian (2008).

Artikel Terkait:

Teknik Budidaya Tanaman Karet dalam Usaha Budidaya Tanaman Karet (tahap pembangunan kebun)Teknik Budidaya Tanaman Karet dalam Usaha Budidaya Tanaman Karet (tahap persiapan)KARAKTERISTIK TANAMAN KARET DALAM BUDIDAYA TANAMAN KARETPERSYARATAN TUMBUH TANAMAN KARET DALAM BUDIDAYA TANAMAN KARETKLON UNGGUL TANAMAN KARET DALAM BUDIDAYA TANAMAN KARET

View the original article here

Open fair trade

What is fair trade? This is a project, an idea that involves finding a balance between countries with different economic development.

The project deals with promoting social justice and sustainable development through trade.

For this reason, in the case of a project, this is actually the subject of the sale, which is why it is necessary to inquire properly before embarking on an enterprise which, while not promising stratospheric margins, usually ensures a good level of income.

To get on par in terms of theory and content, you must attend a special training course, there are many organized by fairtrade, the Consortium, consisting of coordinated organizations in international cooperation, combined with substantially all of the project.

From the point of view of the bureaucratic constraints, there is nothing different from opening a business retail neighbourhood, and it is for this type of exercise that can be requested documentation, directly to the commune of competence.

Of course you will also need a VAT number and all necessary clearances.

Once you have obtained permissions will kick off the business, which may be carried out in premises for which the same considerations of the traditional ones, such as the centrality or localization areas however, careful planning and a business plan.

Indicatively a surface of about 50 square meters is already enough to get you started. Taking into account the type of activity and, above all, the type of clientele for this kind of exercises, the ideal profile is neither too low nor too high.

The initial supply of products is usually between 15,000 and 20,000 euros. We must of course be advised that for the first supplies is generally provided for payment in cash, so the risk of enterprise should be calculated accordingly.

Generically speaking, then a invenstimento of about 30,000 euros could constitute a good starting point.

The rest are of course all the factors which determine the success for any business: inventiveness, skill in promoting staff and a good level of communication to customers.

budi ikan gurame (4)

Artikel Terkait:

Open a perfumeryOpen dealer Harley-DavidsonOpen a shop of telephonyOpen a playroomtrick determines price sells as marketing development strategy

View the original article here

HAMA DAN PENYAKIT DALAM BUDIDAYA TANAMAN TEMULAWAK

Dalam suatu budidaya tanaman dalam hal ini budidaya temulawak, selain pemilihan bibit, teknik penanaman hingga perawatan yang turut menentukan hasil panen, kemampuan mencegah dan menangani gangguan serta serangan hama dan penyakit juga turut mencegah kemungkinan terjadinya gagal panen ataupun kerugian lain. Oleh karen ahal tersebut sebagai bekal dan tambahan informasi, berikut beberapa jenis hama , penyakit dan gangguan lain yang umum dalam budidaya temulawak dan cara pengendaliannya, serta pengendalian gangguan tersebut dengan cara organik yang lebih bersifat ramah lingkungan. Secara detail berikut ulasannya :

Hama pada tanaman temulawak adalah:

Ulat jengkal (Chrysodeixis chalcites Esp.),Ulat tanah (Agrotis ypsilon Hufn.) danLalat rimpang (Mimegrala coerulenfrons Macquart).Pengendalian:

penyemprotan insektisida Kiltop 500 EC atau Dimilin 25 WP dengan konsentrasi 0.1-0.2 %.

Penyebab:

F. oxysporum Schlecht dan Phytium sp. serta bakteri Pseudomonas sp. Berpotensi untuk menyerang perakaran dan rimpang temulawak baik di kebun atau setelah panen.

Gejala:

Fusarium menyebabakan busuk akar rimpang dengan gejala daum menguning, layu, pucuk mengering dan tanaman mati. Akar rimpang menjadi keriput dan berwarna kehitam-hitaman dan bagian tengahnya membusuk. Jamur Phytium menyebabkan daun menguning, pangkal batang dan rimpang busuk, berubah warna menjadi coklat dan akhirnya keseluruhan tanaman menjadi busuk.

Pengendalian:

melakukan pergiliran tanaman yaitu setelah panen tidak menanam tanaman yang berasal dari keluarga Zingiberaceae. Fungisida yang dapat dipakai adalah Dimazeb 80 WP atau Dithane M-45 80 WP dengan konsentrasi 0.1 – 0.2 %.

Penyebab:

Pseudomonas sp.

Gejala:

kelayuan daun bagian bawah yang diawali menguningnya daun, pangkal batang basah dan rimpang yang dipotong mengeluarkan lendir seperti getah.

Pengendalian:

dengan pergiliran tanaman dan penyemprotan Agrimycin 15/1.5 WP atau grept 20 WP dengan konsentrasi 0.1 -0.2%.

Gulma potensial pada pertanaman temu lawak adalah gulma kebun antara lain adalah rumput teki, alang-alang, ageratum, dan gulma berdaun lebar lainnya.

Dalam pertanian organik yang tidak menggunakan bahan-bahan kimia berbahaya melainkan dengan bahan-bahan yang ramah lingkungan biasanya dilakukan secara terpadu sejak awal pertanaman untuk menghindari serangan hama dan penyakit tersebut yang dikenal dengan PHT (Pengendalian Hama Terpadu) yang komponennya adalah sbb:

Mengusahakan pertumbuhan tanaman yang sehat yaitu memilih bibit unggul yang sehat bebas dari hama dan penyakit serta tahan terhadap serangan hama dari sejak awal pertanamanMemanfaatkan semaksimal mungkin musuh-musuh alamiMenggunakan varietas-varietas unggul yang tahan terhadap serangan hama dan penyakit.Menggunakan pengendalian fisik/mekanik yaitu dengan tenaga manusia.Menggunakan teknik-teknik budidaya yang baik misalnya budidaya tumpang sari dengan pemilihan tanaman yang saling menunjang, serta rotasi tanaman pada setiap masa tanamnya untuk memutuskan siklus penyebaran hama dan penyakit potensial.Penggunaan pestisida, insektisida, herbisida alami yang ramah lingkungan dan tidak menimbulkan residu toksik baik pada bahan tanaman yang dipanen  maupun pada tanah. Di samping itu penggunaan bahan ini hanya dalam keadaan darurat berdasarkan aras kerusakan ekonomi yang diperoleh dari hasil pengamatan.Tembakau (Nicotiana tabacum) yang mengandung nikotin untuk insektisida kontak sebagai fumigan atau racun perut. Aplikasi untuk serangga kecil misalnya Aphids.Piretrum (Chrysanthemum cinerariaefolium) yang mengandung piretrin yang dapat digunakan sebagai insektisida sistemik yang menyerang urat syaraf pusat yang aplikasinya dengan semprotan. Aplikasi pada serangga seperti lalat rumah, nyamuk, kutu, hama gudang, dan lalat buah.Tuba (Derris eliptica dan Derris malaccensis) yang mengandung rotenone untuk insektisida kontak yang diformulasikan dalam bentuk hembusan dan semprotan.Neem tree atau mimba (Azadirachta indica) yang mengandung azadirachtin yang bekerjanya cukup selektif. Aplikasi racun ini terutama pada serangga penghisap seperti wereng dan serangga pengunyah seperti hama penggulung daun (Cnaphalocrocis medinalis). Bahan ini juga efektif untuk menanggulangi serangan virus RSV, GSV dan Tungro.Bengkuang (Pachyrrhizus erosus) yang bijinya mengandung rotenoid yaitu pakhirizida yang dapat digunakan sebagai insektisida dan larvasida.Jeringau (Acorus calamus) yang rimpangnya mengandung komponen utama asaron dan biasanya digunakan untuk racun serangga dan pembasmi cendawan, serta hama gudang Callosobrocus.Bebas dari hama penyakit (9), pengendalian hama dan penyakit pada panen (8), cara membudidayakan tanaman temulawak (3), bebas hama penyakit (3), hama lalat rimpang pada temulawak (3), pembibitan bengkuang (2), menjemput kedatangan tamu dengan meriah (1), Metode pencegahan hasil pannen akibat gangguan hama dan penyakit (1), pemeliharaan tanaman dari hama (1), akar rumput teki untuk pestisida nabati (1), pengendalian hama tanaman dengan menggunakan tanaman lain (1), pestisida nabati (1), tanaman yang bebas hama (1), teknik pengendalian hama terpadu melalui teknik budidaya (1), mengendalikan hama di pembibitan (1), lalat rimpang (1), kerugian pseudomonas sp (1), bebas dari hama penyakit adalah (1), bentuk hama penggulung (1), budidaya tanama temulawak (1), budidaya tumpang (1), Dimazeb 80 WP (1), getah pohon salak (1), gulma alang alang (1), hama dan penyakit bengkuang (1), jenis hama pada tanaman bengkuang (1), varietas tanaman tahan hama penyakit (1)

Artikel Terkait:

HAMA, PENYAKIT DAN SERANGAN GULMA DALAM BUDIDAYA TANAMAN SALAKTEKNIK PENANAMAN DAN PEMELIHARAAN TANAMAN DALAM BUDIDAYA TEMULAWAKSerangan Hama dan Penyakit dalam Usaha Budidaya JagungPEDOMAN BUDIDAYA TEMULAWAK: PEMBIBITAN DAN PENGOLAHAN MEDIA TANAMSYARAT PERTUMBUHAN BUDIDAYA TEMULAWAK

View the original article here

Kamis, 29 September 2011

TEKNIK PENANAMAN DAN PEMELIHARAAN TANAMAN DALAM BUDIDAYA TEMULAWAK

Setelah bibit tanaman temulawak dengan kualitas yang baik tersedia serta media penanamannya disiapkan, untuk memperoleh hasil budi daya temulawak dengan kualitas dan kuantitas yang maksimal masih ada beberapa tahapan yang tidak kalah pentingnya, yakni penanaman dan pemeliharaan tanaman temulawak. Sebagai panduan berikut uraian mengenai teknik penanaman dan pemeliharaan dalam budi daya tanaman temulawak :

Agar tumbuhnya tanaman temulawak dalam budidaya temulawak dapat seragam dan tertata dengan baik , perlu dilakukan teknik penanaman sebagai berikut :

Penanaman dilakukan secara monokultur dan lebih baik dilakukan pada awal musim hujan kecuali pada daerah yang memiliki pengairan sepanjang waktu. Fase awal pertumbuhan adalah saat di mana tanaman memerlukan banyak air.

Lubang tanam dibuat di atas bedengan/petakan dengan ukuran lubang 30 x 30 cm dengan kedalaman 60 cm. Jarak antara lubang adalah 60 x 60 cm.

Satu bibit dimasukkan ke dalam lubang tanam dengan posisi mata tunas menghadap ke atas. Setelah itu bibit ditimbun dengan tanah sedalam 10 cm.

Masa tanam temulawak yaitu pada awal musim hujan untuk masa panen musim kemarau mendatang. Penanaman pada di awal musim hujan ini memungkinkan untuk suplai air yang cukup bagi tanaman muda yang memang sangat membutuhkan air di awal pertumbuhannya.

Pemeliharaan tanaman temulawak dilakukan agar tanaman dapat tumbuh dengan optimal dengan menghilangkan gangguan seperti tanaman liar serta beberapa perlakuan lain. Beberapa cara pemeliharaan yang perlu dilakukan adalah sebagai berikut :

Tanaman yang rusak/mati diganti oleh bibit yang sehat yang merupakan bibit cadangan.

Penyiangan rumput liar dilakukan pagi/sore hari yang tumbuh di atas bedengan atau petak bertujuan untuk menghindari persaingan makanan dan air. Penyiangan pertama dan kedua dilakukan pada dua dan empat bulan setelah tanam (bersamaan dengan pemupukan). Selanjutnya penyiangan dapat dilakukan segera setelah rumput liar tumbuh. Untuk mencegah kerusakan akar, rumput liar disiangi dengan bantuan kored/cangkul dengan hati-hati.

Kegiatan pembubunan perlu dilakukan pada pertanaman rimpang-­rimpangan untuk memberikan media tumbuh rimpang yang cukup baik. Pembubunan dilakukan dengan menimbun kembali area perakaran dengan tanah yang jatuh terbawa air. Pembubunan dilakukan secara rutin setelah dilakukan penyiangan.

Seperti pada umumnya proses pemupukan pada tanaman lain, pemupukan dapat dilakukan secara organik ataupun konvensional. Keduanya akan kita bahas lebih lanjut berikut ini :

Pada pertanian organic yang tidak menggunakan bahan kimia termasuk pupuk buatan dan obat-obatan, maka pemupukan secara organic yaitu dengan menggunakan pupuk kompos organic atau pupuk kandang dilakukan lebih sering dibanding kalau kita menggunakan pupuk buatan. Adapun pemberian pupuk kompos organic ini dilakukan pada awal pertanaman pada saat pembuatan guludan sebagai pupuk dasar sebanyak 60 – 80 ton per hektar yang ditebar dan dicampur tanah olahan. Untuk menghemat pemakaian pupuk kompos dapat juga dilakukan dengan jalan mengisi tiap-tiap lobang tanam di awal pertanaman sebanyak 0.5 – 1kg per tanaman. Pupuk sisipan selanjutnya dilakukan pada umur 2 – 3 bulan, 4 – 6 bulan, dan 8 – 10 bulan. Adapun dosis pupuk sisipan sebanyak 2 – 3 kg per tanaman. Pemberian pupuk kompos ini biasanya dilakukan setelah kegiatan penyiangan dan bersamaan dengan kegiatan pembubunan.

Pemupukan Awal

Pupuk dasar yang diberikan saat tanam adalah SP-36 sebanyak 100 kg/ha yang disebar di dalam larikan sedalam 5 cm di antara barisan tanaman atau dimasukkan ke dalam lubang sedalam 5 cm pada jarak 10 cm dari bibit yang baru ditanam. Larikan atau lubang pupuk kemudian ditutup dengan tanah. Sesaat setelah pemupukan tanaman langsung disiram untuk mencegah kekeringan tunas.

Pemupukan Susulan

Pada waktu berumur dua bulan, tanaman dipupuk dengan pupuk kandang sebanyak 0,5 kg/tanaman (10-12,5 ton/ha), 95 kg/ha urea dan 85 kg/ha KCl. Pupuk diberikan kembali pada waktu umur tanaman mencapai empat bulan berupa urea dan KCl dengan dosis masing-masing 40 kg/ha. Pupuk diberikan dengan cara disebarkan merata di dalam larikan pada jarak 20 cm dari pangkal batang tanaman lalu ditutup dengan tanah.

Pengairan dilakukan secara rutin pada pagi/sore hari ketika tanaman masih berada pada masa pertumbuhan awal. Pengairan selanjutnya ditentukan oleh kondisi tanah dan iklim. Biasanya penyiraman akan lebih banyak dilakukan pada musim kemarau. Untuk menjaga pertumbuhan tetap baik, tanah tidak boleh berada dalam keadaan kering.

Waktu Penyemprotan Pestisida

Penyemprotan pestisida dilakukan jika telah timbul gejala serangan hama penyakit.

Sedapat mungkin pemulsaan dengan jerami dilakukan diawal tanam untuk menghindari kekeringan tanah, kerusakan struktur tanah (menjadi tidak gembur/padat) dan mencegah tumbuhnya gulma secara berlebihan. Jerami dihamparkan merata menutupi permukaan tanah di antara lubang tanaman.

teknik penanaman dan pemeliharan tanaman budidaya anggrek (29), pemberian pupuk kompos pada jagung (9), TEKHNIK PEMBUBUNAN (1), rumput liar disiangi (1), pentingnya pupuk untuk tanaman temulawak (1), penanaman dan pemeliharaan tanaman jagung (1), materi tentang penyiangan pada tanaman padqa umumnya (1), cara tumbuh TEMU LAWAK (1), cara penanaman tanaman obat yang baik (1), cara pembubunan kopi (1)

Artikel Terkait:

TEKNIK PENANAMAN DAN PEMELIHARAAN TANAMAN DALAM BUDIDAYA RAMBUTANTeknik Penanaman dan Pemeliharaan Tanaman Budidaya NangkaTEKNIK PENANAMAN SERTA PEMELIHARAAN DALAM BUDI DAYA MELONPENGOLAHAN MEDIA TANAMAM DAN TEKNIK PENANAMAN DALAM BUDIDAYA MANGGISMEDIA TANAM DAN TEKNIK PENANAMAN DALAM BUDIDAYA SAWO

View the original article here

Open a playroom

Open a toy can be a good idea but you should inquire about commercial well on the correct actions to take.

The measurement must be not lower than 80 square metres, and for each participant activities must be guaranteed at least 4. Which means that in a structure from base size (80 sqm), will not be at the same time more than 20 users.

Age groups: by definition a playroom welcomes children from between the ages of 3 and 17 years.

Must be by definition free of architectural barriers and services tailored to different age groups served with spaces reserved for administrative services and group and individual interviews with families.

As regards the bureaucratic constraints, the system is always that of DIA and sanitary permission, following sixty days within which the municipality of jurisdiction may oppose the opening of the activity (it being understood that each year are statutory controls for rendering the premises)

In addition to this must be presented a so-called “educational project”, prepared by the responsible educational and various ludotecari that specifies the mode of play, laboratory activities, those outdoors (if the playroom is equipped with a space), etc. etc.

Beyond the tasks and requirements of the law, however, given that these activities are targeted primarily at a very young audience, it is always better not to decide in a role that always requires a certain level of caution and prudence. It is therefore recommended a good preparation in the field of psicopedagocico and relationship, especially for the staff who will be in direct contact with the boys.

Responsible for education must also be in possession of a graduate or undergraduate degree in psychology or pedagogy, science education and education or equivalent.

It is however always required the contemporary presence in the playroom at least two operators, even in cases of low frequency.

Do not forget also the Organization, the obligation to provide adequate insurance coverage.

Regarding materials and especially games and toys, must all be in accordance with the law in order to avoid possible accidents among young customers, in addition to being divided for availability according to age group.

The Organization of the toy, in order to guarantee the possibility of monitoring by the competent municipal bodies, will hold an annual register of inscriptions, a daily and monthly card for recording attendance and activities.

As a final note, we note the possibility of financial contributions for certain regions that allocate appropriate funds, following demand from composing in special modules for which refer to the different regional governments.

cara penyimpanan daging dan ikan di gudang (1)

Artikel Terkait:

Open a campingOpen a perfumeryOpen a & bed breakfastOpen pharmacyOpen shoe shop

View the original article here

Open a & bed breakfast

According to the current legislation, bed breakfast & is not classified as a profession in all respects.

This, from the practical point of view, makes it a good idea for a business to manage on their own, thanks to the limited number of mandatory requirements for this category.

First the definition. For Bed and Breakfast & is basically a third party hospitality for the bed and breakfast, conducted in the same building in which the pensioner resides.

Defining parameters are rather simple and limited. Are not allowed more than three rooms and more than six beds and the task should be suspended for at least ninety days throughout the year. This is because, to fit within the framework of activities on an occasional basis, the continuity must be stopped periodically and for a time, at least three months of the year.

The rooms must have a minimum of eight square meters surface area: for single and fourteen for the double. In addition, the rooms must be equipped, in addition to the bed, a table lamp, a Chair or sofa, a table and a wardrobe.

The bath can be and is not required a separate bathroom for the owner of the building.

Breakfast will be served within the same building (you can then make an agreement with the bar at the corner, for instance).

In case the holder of the activity is not the owner of the building, you need the written permission of the latter.

Are not in subordination to the regulation of condominium. This means that the building cannot stand up to the task of bed and breakfast.

The Constitutional Court has in fact deposited the judgment 369 dated November 14, 2008 stating that the regulation condominium can never be more restrictive of the civil code and even regions may legislate in this way.

Therefore, anyone who has problems from the Assembly building to launch a similar activity, can refer to this judgment, valid on the entire national territory.

In the case of this task, and then, you can proceed safely inside your House or apartment, provided you are within the parameters set.

In this regard, it is worth mentioning that the parameters in question may vary depending on the region. It is therefore necessary to inquire before promptly to avoid incurs heavy penalties or limit maybe over-reacted beds.

The initial investment is very modest, while the gain level is dependent on the site. In fact, more and more people are turning to the niche that the hospitality industry, thanks to the crisis and also the desire to find more familiar environments.

At the beginning may be inadvisable to the structures of the Agency, a percentage on the recessed can promote the activity.
But also, if you know some good professional in the field, have a website properly indexed and optimized, it will help a lot.

The rest will make the ability to accommodate guests in a clean, light and comfortable, without formality and in places that, of course, can arouse the attention of tourism.

cara membuat perangsang tanaman (1)

Artikel Terkait:

Open a shop of telephonyOpen a perfumeryOpen a campingOpen a playroomOpen fair trade

View the original article here

TREND DAN DINAMIKA PASAR KOPI (SERIAL BUDIDAYA KOPI)

KOPITrend pertumbuhan konsumsi kopi bubuk dan instan relatif landai. Pertumbuhan yang marak lebih terjadi pada kopi mix di kalangan kaum muda atau di kalangan peminum ringan. Karena itu, diperkirakan persaingan ketat tidak hanya terjadi di kopi bubuk, tetapi justru di kopi mix, terutama di antara produsen besar nasional. Namun demikian, dalam beberapa tahun ke depan diperkirakan posisi merek Kapal Api di kopi bubuk masih sulit digoyahkan. Pemosisian merek ini dengan pesan iklanya “Jelas lebih enak” memang mengena pada konsumen, sebagai suatu atribut yang dipentingkan oleh konsumen kopi sebagaimana terekam dalam riset ini. Jadi, pangsa pasar pada kisaran 45 persen masih akan tetap dalam dipertahankan dalam lima tahun mem ndatang. Dan, merek ABC yang nota bene masih satu produsen dengan kapal Api masih akan tetap berada di posisi kedua dengan mensasar segmen pasar yang agak sedikit didorong ke kopi mix susu, disamping juga sebagai kopi bubuk. Artinya, PT Santos Jaya Abadi telah bertempur di segala lini pasar. Oleh karena itu, upaya PT Torabika yang terus menerus berusaha mendongkrak pangsa pasar dengan berbagai varian kopi yang diluncurkan tampaknya sulit menggoyangkan posisi kedua merek tersebut di atas.

Di awal peluncuran, kopi Torabika memang sempat memikat pengguna kopi dengan persepsi sebagai kopi Toraja yang memang sangat terkenal. Tetapi, lama kelamaan persepsi itu tampaknya sudah tidak kelihatan lagi, kecuali pasar mempresepsi sebagai kopi original, yang tentunya juga persepsi yang sama dimiliki oleh kopi merek lainnya. Banyak varian Torabika yang diluncurkan di pasar, justru dapat mengakibatkan positioning dari pada merek kopi ini yang dapat menjadi tidak jelas. Merek Indocafe misalnya, meskipun juga memproduksi kopi bubuk, tetapi pasar tetap saja mempresepsi kopi ini sebagai kopi instan. Sehingga tidak mengherankan jika produksi kopi bubuk Indocafe kurang dikenal di pasar.

Pada kopi instan, dua merek yang sudah melekat dibenak masyarakat adalah merek Indocafe dan Nescafe. Kopi instan produksi PT Torabika dengan merek Kopiko tampak masih belum dikenal banyak, atau juga merek Good Day produksinya PT Santos Jaya Abadi. Tetapi karena ceruk pasar kopi instan pada dasarnya masih relatif kecil, maka pertarungan di pasar ini praktis hanya di antara Indocafe dan Nescafe.

Dari segi perilaku konsumen, potensi memenangkan persaingan pasar di bisnis kopi justru datang dari usaha menyiasati fanatisme konsumen. Peminum ringan akan berubah perilaku dalam mengkonsumsi kopi sebagai peminum fanatis yang kebutuhan utamanya adalah kopi original.

Karena, sebagaimana telah dibahas sebelumnya bahwa loyalitas konsumen terhadap jenis atau merek kopi yang sudah biasa dikonsumsi sangat tinggi (84,2%). Sisi positif dari loyalitas ini adalah bahwa peluang bisnis kopi akan terbuka apabila ada konsistensi, ketelatenan, keuletan atau daya tahan dalam membangun brand yang didasarkan pada preferensi konsumen. Upaya ini akan memerlukan waktu, strategi promosi dan juga modal yang memadai. Loyalitas konsumen pada merek yang sudah biasa dikonsumsi dapat merupakan sebuah kekuatan dari sebuah merek, dan sekaligus kesulitan bagi suatu merek untuk mengambil alih atau mengakuisisi konsumen dari merek kompetitor. Kekuatan inilah yang dimiliki oleh merek kopi bubuk lokal. Sehingga meskipun mereka kurang kuat modal dari sisi promosi, tetapi sebaliknya mereka juga tidak mudah begitu saja dapat dimatikan oleh produsen kopi besar. Jadi, ke depan diperkirakan bahwa merek kopi bubuk lokal akan tetap eksis.

Bahkan diberbagai daerah muncul fenomena memunculkan merek-merek kopi bubuk dengan rasa khas daerah tersebut yang nadanya makin kuat menggema. Tren ini pada dasarnya tidak mempengaruhi volume konsumsi kopi, tetapi lebih berdampak kepada akan berkurangnya dominasi produsen-produsen besar karena keberhasilan produsen daerah memunculkan rasa kopi yang khas dan enak, serta aroma yang khas pula, plus menjadi kebanggaan daerah tersebut memiliki produk unggulan khas daerah, yang mana kekhasan produk ini terus menerus diupayakan oleh masing-masing pemerintah daerah di Indonesia.

Dilihat dari segi wilayah, peluang pasar yang paling bagus adalah DKI Jakarta dan sekitarnya, dan kemudian Surabaya. Denpasar tampaknya agak sulit untuk ditembus, karena disamping merek- merek nasional, di sana juga sudah ada beberapa merek- merek produksi lokal. Kopi instan juga diperkirakan masih akan dikonsumsi hanya oleh kalangan dewasa dan berpendapatan tinggi. Sedangkan kebutuhan kopi mix akan meningkat tajam. Adapun proporsi kopi di dalam kopi mix relatif kecil (3– 13%), sehingga dampak terhadap perkembangan konsumsi kopi olahan tidak begitu besar.

Artikel Terkait:

KUNCI SUKSES USAHA / INDUSTRI KOPI (SERIAL BUDIDAYA KOPI)PRODUSEN DAN PERKEMBANGAN PRODUK KOPI (SERIAL BUDIDAYA KOPI) BAG 2KARAKTERISTIK USAHA INDUSTRI KOPI DI INDONESIA (SERIAL BUDIDAYA KOPI)PRODUSEN DAN PERKEMBANGAN PRODUKSI KOPI (SERIAL BUDIDAYA KOPI)PERKEMBANGAN INDUSTRI KOPI DI INDONESIA (SERIAL BUDIDAYA KOPI)

View the original article here